Guide Gunung Rinjani yang Membawa Juliana Akhirnya Diperiksa Polisi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Guide Gunung Rinjani yang Membawa Juliana Akhirnya Diperiksa Polisi

Ahmad Viqi, Abdurrasyid Efendi - detikTravel
Kamis, 26 Jun 2025 22:31 WIB
Petugas medis memindahkan peti jenazah pendaki Gunung Rinjani berkewarganegaraan Brazil Juliana Marins ke mobil ambulans untuk dibawa ke Bali, di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB di Mataram, NTB, Kamis (26/6/2025). Jenazah pendaki asal Brazil Juliana Marins yang menjadi korban kecelakaan di jalur pendakian puncak Gunung Rinjani batal diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram dan dibawa ke Bali karena dokter forensik yang memiliki keahlian di bidang autopsi di RS Bhayangkara Mataram sedang berada di luar daerah. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/tom.
Jenazah Juliana Marins, turis Brasil yang jatuh di gunung Rinjani (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)
Lombok Timur -

Guide atau pemandu yang membawa turis Brasil, Juliana Marins (27) mendaki Gunung Rinjani akhirnya diperiksa oleh polisi.

Guide itu diperiksa oleh Satreskrim Polres Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah turis perempuan asal Brasil yang dia bawa terjatuh saat mendaki jalur menuju puncak Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6).

Guide gunung Rinjani yang berinisial AM itu telah diperiksa polisi pada Rabu (25/6/2025) dan Kamis (26/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya (sudah diperiksa) tadi sama kemarin. Sudah dua kali (diperiksa)," sebut Kasatreskrim Polres Lotim AKP I Made Dharma Yulia Putra, Kamis (26/6/2025).

Dharma menyebut pemeriksaan AM untuk menggali kejadian yang menimpa Juliana Marins di Gunung Rinjani hingga ditemukan meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

"Interogasi-interogasi awal saja," ujarnya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, AM diduga meninggalkan Juliana saat menuju puncak Gunung Rinjani. Mengenai itu, Dharma tidak ingin berkomentar banyak.

"Masih didalami. Tidak bisa dugaan-dugaan itu, belum pasti itu. Kami belum tahu juga seperti apa, masih pendalaman," timpalnya.

Kepala Balai TNGR Yarman mengatakan bahwa ada jarak antara AM dengan Juliana sebelum terjatuh ke dalam tebing sedalam 200 meter.

"Benar ada space (jarak) antara korban dan rombongan. Jadi saat korban jatuh ada jarak dengan rombongan sehingga tidak terkontrol dengan baik," ujar Yarman via sambungan telepon, Kamis (26/6).

Sebelum berpisah dengan rombongan di jalur pendakian, Juliana sempat meminta istirahat ke AM. Namun AM dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan dengan jarak sekitar beberapa menit.

"Jadi dia (korban) sedang istirahat di bawah, tidak naik tapi teman-temannya naik dan jarak yang agak berjauhan dengan rombongan, tidak dekat dari lokasi guide nya," katanya.

Berselang 30 menit, AM bersama 5 orang teman Juliana Marins mendengar suara minta tolong. Karena kabut tebal, AM tidak bisa melihat keberadaan Juliana Marins.

"Kurang lebih 30 menit jarak korban dan rombongan ternyata korban sudah tidak ada di lokasi, dilihat dia sudah jatuh oleh guide-nya," kata Yarman.

Sebelumnya diberitakan, jenazah Juliana Marins sudah diberangkatkan menuju Bali, Kamis (26/6/2025) sore. Jenazah Juliana rencananya akan diautopsi di Rumah Sakit (RS) Bali Mandara, Denpasar, Jumat (27/6/2025).

"Jenazah ini akan dilakukan (autopsi) di Bali, karena kami punya dokter spesialis forensik satu-satunya di NTB sedang ada tugas di Sumatera," kata Plt Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Mike Wijayanti Djohar, Kamis.

Jenazah diberangkatkan dari RS Bhayangkara sekitar pukul 15.15 Wita. Jenazah dibawa melalui jalur laut, dari Pelabuhan Lembar menuju ke Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Pengantaran jenazah Juliana dikawal polisi.

-------

Artikel ini telah naik di detikBali.




(wsw/wsw)

Hide Ads