Bojafarm & Farmstay Mengusung Wisata Alam dan Jadi Sarana Edukasi

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Senin, 07 Jul 2025 09:27 WIB
Bojafarm & Farmstay. (Instagram/bojafarm)
Jakarta -

Bojafarm & Farmstay yang berada di Desa Tajurhalang, Kecamatan, Cijeruk, Kabupaten Bogor menawarkan pengalaman unik buat para tamu. Apa saja?

Selain berada di kawasan Gunung Salak dengan cuaca dan suasananya yang asri, tempat menginap ini juga menyuguhkan daya tarik berkebun organik. Aktivitas berkuda juga bisa dirasakan oleh tamu di sana, ada kurang lebih lima kuda yang bisa dijajal.

Salah satu kuda yang ada di sana bernama Indiana, seekor kuda betina berusia 15 tahun. Indira terlatih dan jinak untuk ditunggangi. Lapangan yang luas membuat aktivitas ini sungguh tak terlupakan, tentunya didampingi oleh ahlinya di sana.

Dan daya tarik utama Bojafarm & Farmstay itu adalah pengalaman berkebun dan memanen semua produk tumbuhan yang di tanam. Bukan kaleng-kaleng produk organik di Bojafarm & Farmstay itu kerap dijadikan barang ekspor ke negara seperti Australia, Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat

Produk yang kerap menjadi barang ekspor adalah tanaman rempah dan tanaman rempah di Bojafarm & Farmstay ini juga banyak macamnya, mulai dari lada, pandan, kapulaga hingga vanila.

Pemilik Bojafarm & Farmstay, John Tumiwa. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

"Rempah-rempah itu semua kita ekspor dan di sini konsepnya bukan kita ekspor dalam bentuk ball gitu ya, tapi sudah dalam bentuk per pax. Sehingga mendapat satu nilai tambah lagi," kata pemilik Bojafarm & Farmstay John Tumiwa di lokasi, Selasa (1/7/2025).

Sejak pertama kali digarap, lahan seluas 20 hektar ini awalnya hanya ladang pertanian namun di medio 2020 kawasan itu mulai hadir penginapan. Terdapat 7 unit glamping atau nature stay yang dimiliki oleh Bojafar & Farmstay dengan tipe yang sama.

Perpaduan lingkungan yang asri, pertanian organik, dan wisata alam ini memang sudah direncanakan secara matang oleh pihaknya. John mengatakan adanya Bojafarm & Farmstay ini juga sebagai ladang pembelajaran dan pusat informasi bagi masyarakat luas.

"Jadi pengembangannya saya lihat bahwa kita mengembangkan bagaimana tempat ini bisa menjadi pusat informasi, pusat pembelajaran untuk prang-orang yang mau bertani dan mau berhubungan dengan pertanian," jelasnya.

Mementingkan Kelestarian Alam

Dengan lokasi di kawasan Gunung Salak ini membuat Bojafarm & Farmstay ini sangat memperhatikan lingkungan sekitar. Oleh karenanya lahan yang dipakai untuk bangunan di sana tidak merubah kontur dan juga tidak menebang pohon, malah katanya sudah banyak pohon yang ditanam secara rutin oleh pihaknya maupun tamu-tamu yang berkunjung.

"Karena memang kita percaya bahwa alam ini harus kita jaga, harus kita lestarikan, dan kita harus kembangkan sehingga alam ini bisa bertumbuh dengan maksimal. Sehingga bisa menghasilkan udara, bisa menghasilkan air bersih, dan sebagainya nah itu kita jaga di sini," kata John.

Petani di Bojafarm & Farmstay. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

Sebagai upaya menjaga kelestarian alam di sana, John juga selalu mengingatkan kepada tamu yang hendak menginap atau berkunjung ke Bojafarm & Farmstay ini untuk tidak membawa bahan-bahan kimia yang bisa merusak tanah. Sebagai contohnya produk sampo, sabun, dan pasta gigi.

"Dan yang harus kita jaga juga adalah bahan-bahan kimia yang akan merusak tanah. Oleh sebab itu orang yang berdatangan ke sini, yang menginap di sini, kita imbau bahkan kita bilang ya, jangan membawa sampo, pasta gigi," ujarnya.

"Karena itu kita akan sediakan (produk serupa yang lebih alami) dan bisa digunakan sehingga lahan kita tidak terkontaminasi dengan kimia," kata John.



Simak Video "Menghadapi Insiden Lucu Saat Melompat dari Batu di Air Terjun Suhom Lhoong, Aceh "

(upd/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork