Sasar Pasar Baru, Thailand Akan Sertifikasi Hotel Ramah Muslim

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sasar Pasar Baru, Thailand Akan Sertifikasi Hotel Ramah Muslim

Syanti Mustika - detikTravel
Rabu, 09 Jul 2025 12:39 WIB
Ilustrasi kamar hotel
Ilustrasi hotel (Getty Images/iStockphoto/Boyloso)
Jakarta -

Thailand kembali melakukan langkah baru untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan asing. Mereka mengincar traveler muslim dan akan mensertifikasi hotel-hotel mereka.

Diberitakan thaiger, Rabu (9/7/2025) salah satu hotel di Bangkok menjadi yang pertama di Thailand yang menerima sertifikasi ramah muslim. Langkah itu diambil sebagai upaya untuk memperkaya pengalaman tamu muslim yang berkunjung.

Ninareeman Binnima, seorang dokter hewan Thailand, mengatakan bahwa banyak pengunjung bisnis muslim kesulitan menemukan kuliner halal di Bandara Internasional Suvarnabhumi dan Don Mueang. Dia mencatat masalah itu mempengaruhi reputasi Thailand di kalangan wisatawan muslim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, Ninareeman bekerja sama dengan Asosiasi Perdagangan muslim Thailand (TMTA) untuk memperkenalkan sistem pemeringkatan hotel ramah muslim. Tidak seperti hotel yang sepenuhnya halal, properti ramah muslim masih dapat menyajikan alkohol dan daging babi selama barang-barang ini dipisahkan dari sajian halal.

Proyek percontohan dimulai di Hotel Rembrandt di Bangkok, yang pada bulan Juni menjadi properti pertama di Thailand yang menerima sertifikasi Level 2 di bawah Indeks Perhotelan Ramah muslim Global. Hotel itu mendirikan dapur halal terpisah dan melatih staf untuk memenuhi standar yang dipersyaratkan.

ADVERTISEMENT

Gebrakan baru Thailand ini sejalan dengan misi Thailand yang ingin memposisikan diri sebagai pusat halal ASEAN pada tahun 2027. Para pejabat memperkirakan strategi tersebut dapat meningkatkan PDB di sektor industri sebesar 1,2%, atau 55 miliar baht, dan menghasilkan 100.000 lapangan kerja setiap tahun.

Namun, tantangan tetap ada. Fuad Gunsun, Wakil Presiden TMTA, mengatakan destinasi seperti Taiwan dan Hong Kong saat ini lebih maju dalam melayani wisatawan muslim. Thailand berada di peringkat lebih rendah dalam CrescentRating, sebuah layanan independen yang menilai destinasi ramah halal.

Dalam laporannya tahun 2025, CrescentRating mencantumkan Thailand sebagai destinasi non-OKI yang ramah muslim. Peringkat tersebut mengakui upaya Otoritas Pariwisata Thailand untuk meluncurkan panduan pengunjung muslim untuk Bangkok, Phuket, dan Chiang Mai, yang menyoroti pilihan tempat makan halal, fasilitas salat, dan akomodasi inklusif.

Destinasi non-OKI terkemuka meliputi Singapura, Hong Kong, Inggris Raya, dan Taiwan. Taiwan mendapat pujian karena menyediakan ruang sholat di pusat transportasi utama dan lokasi wisata.

Pada tahun 2024, kedatangan muslim internasional di Thailand mencapai sekitar 176 juta, meningkat 10% dibandingkan angka sebelum pandemi. Kepala Eksekutif CrescentRating Fazal Bahardeen memproyeksikan jumlah tersebut akan naik menjadi 245 juta pada tahun 2030, dengan pengeluaran diperkirakan mencapai US$4,235 miliar.




(sym/fem)

Hide Ads