Pariwisata Bhutan membuat gebrakan untuk mendatangkan wisatawan asing. Negara itu menerapkan sistem pembayaran berbasis mata uang kripto yang berlaku secara nasional.
Dengan sistem itu wisatawan bisa membayar hampir seluruh layanan pariwisata dengan mata uang kripto. Mulai dari biaya visa, tiket pesawat, penginapan, hingga tiket masuk ke situs budaya seperti Dzong kuno.
Saat para pelanggan membayar dengan mata uang kripto melalui Binance Pay, pedagang atau operator wisata menerima pembayaran secara instan dalam ngultrum atau mata uang lokal Bhutan. Cara itu membuat pengusaha pariwisata tetap terlindungi dari fluktuasi nilai pasar kripto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah cara pembayaran yang jauh lebih efisien dibandingkan metode tradisional, jauh lebih murah dan aman. Kami melihat penerimaan teknologi baru ini sangat besar di sini," kata CEO Binance Richard Teng, melansir South China Morning Post, dikutip Minggu (13/7/2025).
Penggunaan mata uang digital terlihat jelas di kota dan desa-desa di Bhutan. Kode QR untuk Binance Pay kini berdampingan dengan metode pembayaran tradisional di toko kerajinan tangan, penginapan lokal, dan restoran.
"Ini hal yang sangat baru bagi kami, tapi kami antusias," kata pemilik restoran Ku-kham House di Punakha, Passang Drukgyel.
"Kami sudah melihat iklannya di TV, dan kami senang mendukung inisiatif pemerintah untuk mendigitalkan mata uang," dia menambahkan.
Syarat Masuk Bhutan: Visa dan Biaya Keberlanjutan
Setiap turis asing yang berkunjung ke Bhutan wajib mengajukan visa, kecuali dari Pakistan dan India. Dikutip dari drukasia traveler tidak dapat secara pribadi mengajukan permohonan visa sendiri. Proses pengajuan visa harus dilakukan oleh agen perjalanan resmi di Bhutan atas nama traveler.
Ada sejumlah langkah yang harus dipenuhi untuk mengajukan visa turis Bhutan, yakni memesan paket wisata Bhutan dengan satu agen perjalanan yang berizin, membeli dan konfirmasi tiket dengan DrukAir, memiliki paspor yang berlaku minimal 6 bulan terhitung dari tanggal ketibaan di Bhutan, dan memenuhi informasi yang dibutuhkan.
Tarif membuat visa cukup terjangkau, yakni USD 40 per orang.
Biaya lain yang harus dibayar untuk memasuki Bhutan adalah tarif Sustainable Development Fee (SDF) sebesar USD 100 per malam.
Dengan kerja sama Binance, Bhutan berharap bisa menjangkau 40 juta pengguna kripto global, termasuk digital nomads dan wisatawan teknologi.
Data dari Travala dan Binance menunjukkan bahwa wisatawan yang menggunakan kripto menghabiskan dua kali lebih banyak dan menginap lebih lama dibanding pelancong biasa.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?