Laporan investigasi awal atas kecelakaan pesawat penumpang Air India bulan lalu yang menewaskan 260 orang menimbulkan pertanyaan tambahan tentang insiden tersebut.
Investigasi awal yang dirilis oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India pekan lalu menggambarkan kebingungan di kokpit sesaat sebelum jatuhnya Boeing Dreamliner.
Dalam memo kepada para staf, CEO Air India Campbell Wilson mengatakan laporan tersebut telah memicu spekulasi baru di media, dan tidak mengherankan, hal itu memberikan kejelasan tapi sekaligus memunculkan pertanyaan tambahan.
"Laporan awal tidak mengidentifikasi penyebab atau membuat rekomendasi apa pun, jadi saya mendesak semua orang untuk menghindari menarik kesimpulan prematur karena investigasi masih jauh dari selesai," ujarnya dalam memo yang dikutip dari Reuters, Selasa (15/7/2025).
Memo tersebut mengatakan laporan awal tidak menemukan kerusakan mekanis atau perawatan dan bahwa semua perawatan yang diperlukan telah dilakukan.
Boeing 787 Dreamliner yang menuju London dari kota Ahmedabad di India mulai kehilangan daya dorong dan jatuh tak lama setelah lepas landas. Semua kecuali satu dari 242 orang di dalam pesawat dan 19 orang lainnya di darat tewas.
Menurut laporan AAIB, pada saat-saat terakhir penerbangan, seorang pilot terdengar di perekam suara kokpit bertanya kepada pilot lainnya mengapa ia mematikan bahan bakar.
"Pilot lainnya menjawab bahwa ia tidak melakukannya," kata laporan itu.
Laporan itu menambahkan bahwa kedua sakelar pemutus bahan bakar pada mesin pesawat berpindah secara bersamaan, tetapi tidak menjelaskan bagaimana hal itu terjadi.
Laporan awal menunjukkan tidak ada tindakan segera bagi Boeing atau GE, yang mesinnya dipasang di pesawat tersebut.
Pilot utama pesawat Air India adalah Sumeet Sabharwal, 56 tahun, yang memiliki total pengalaman terbang 15.638 jam dan, menurut pemerintah India, juga seorang instruktur Air India. Kopilotnya adalah Clive Kunder, 32 tahun, yang memiliki total pengalaman terbang 3.403 jam.
Pada 4 Juli, Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa mengatakan akan menyelidiki unit anggaran Air India Express, setelah sebuah laporan Reuters mengungkapkan bahwa maskapai tersebut gagal mengganti suku cadang mesin pada Airbus A320 sesuai mandat, dan memalsukan catatan untuk menunjukkan kepatuhan.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba