Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Konflik Thailand-Kamboja

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Konflik Thailand-Kamboja

Antara - detikTravel
Senin, 28 Jul 2025 07:09 WIB
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha saat acara diskusi sosialisasi Keputusan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Tahun 2024 tentang Pedoman Pendampingan WNI yang Menghadapi Ancaman Hukuman Mati di Luar Negeri di Hotel Ibis Styles Yogyakarta, Kamis (20/6/2024)
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha (Jauh Hari Wawan/detikJogja)
Jakarta -

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban bentrokan bersenjata antara militer Kamboja dan Thailand.

Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha menyebuut pernyataan itu dibuat dengan merujuk kepada pengamatan Kemlu bersama Kedutaan Besar RI (KBRI) Phnom Penh, Kamboja, dan KBRI Bangkok, Thailand.

"Berdasarkan pemantauan dan komunikasi dengan berbagai pihak, tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban konflik bersenjata tersebut," kata Judha dikutip dari Antara, Senin (28/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia memastikan bahwa KBRI di kedua kota itu telah mengeluarkan imbauan keamanan kepada para WNI.

ADVERTISEMENT

Mereka diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari perjalanan ke wilayah konflik, dan terus memonitor situasi keamanan dari otoritas atau media setempat, kata dia.

Para WNI juga diimbau untuk segera menghubungi perwakilan RI setempat jika menghadapi situasi darurat di Kamboja atau Thailand, kata Judha.

KBRI Phnom Penh bisa dihubungi di nomor telepon +855-12-813-282 dan KBRI Bangkok di nomor +66-92-903-1103.

Ketegangan Thailand-Kamboja telah meningkat sejak Kamis, yang dipicu oleh sengketa lama atas Candi Preah Vihear, situs warisan dunia UNESCO dari abad ke-11.

Setelah berminggu-minggu menghadapi ketegangan akibat insiden ranjau darat yang disusul aksi saling usir diplomat, bentrokan bersenjata pecah di sekitar perbatasan. Artileri berat dan roket pun ditembakkan di dekat kawasan candi itu.

Dalam pernyataan sebelumnya, Kemlu RI meyakini bahwa kedua negara dapat menyelesaikan ketegangan dengan cara-cara damai yang sejalan dengan "prinsip-prinsip yang tercermin dalam Piagam ASEAN dan Traktat Persahabatan dan Kerja Sama."




(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads