Tak hanya menemukan fosil tanduk raksasa, warga Blora juga menemukan fragmen tengkorak yang berasal dari hewan kerbau purba.
Di tempat yang sama dengan penemuan fosil tanduk raksasa kerbau purba, warga Blora bernama Ngadi (50) juga menemukan fragmen-fragmen atau pecahan kecil dari tulang tengkorak yang diduga berasal dari hewan yang sama.
Fosil tanduk raksasa yang diduga hewan kerbau purba itu ditemukan oleh warga di sungai turut Desa Kedungpereng, Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin ditunjukkan lokasinya dan di sana dari tim juga menemukan beberapa fosil tengkorak kranium itu dibawa ke Rumah Artefak Blora juga," terang Kabid Kebudayaan Blora Widyarini, saat dihubungi via telepon, Selasa (5/8).
Widyarini mengatakan di tempat yang sama juga ditemukan fragmen-fragmen dari ekskavasi kecil yang dilakukan. Tim menemukan fragmen kranium atau tengkorak dan fragmen rahang.
"Maksudnya fragmen kranium dan fragmen rahang, bukan tengkorak utuh. Kemungkinan masih bagian dari kerbau tersebut," jelasnya.
Fragmen tulang kranium dan rahang itu lalu dievakuasi dan diamankan di Rumah Artefak Blora. Sedangkan fosil tanduk diamankan di rumah warga.
"Yang menemukan dari warga Gondel Kedungtuban. Itu penemuannya tanduk kerbau purba," terang Widyarini.
Sebelumnya diberitakan, Ngadi (50) warga Gondel, Kecamatan Kedungtuban, menemukan fosil tanduk berukuran jumbo, yang diduga berasal dari hewan kerbau purba (Babulus palaeokarabau), dengan panjang sekitar 120 sentimeter dan lebar 24 sentimeter.
![]() |
Ngadi menemukan benda purbakala pada Jumat (25/7) sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, dirinya sedang mencari pasir di sungai.
"Saya menemukan fosil tanduk kerbau ini di sungai ketika saya sedang mencari pasir," jelas Ngadi saat ditemui detikJateng di rumahnya Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Senin (4/8).
Usianya Diperkirakan 200 Ribu Tahun
Ngadi awalnya mengira benda yang dia temukan hanya batu biasa. Namun setelah digali tampak sebuah fosil tanduk dari hewan kerbau purba.
"Saya tidak sengaja. Saya pas mencangkul, pas itu saya langsung gali terus, sampai muncul tanduk kerbau," bebernya.
Temuan fosil tanduk di Dukuh Kedungpereng, Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, diduga berusia ratusan ribu tahun.
"200 ribu tahun yang lalu, ini baru perkiraan kasar," jelas Widyarini.
"Merujuk dari penelitian penemuan hewan purba di sekitaran Bengawan Solo," sambungnya.
Widyarini mengatakan pihaknya masih mengkaji temuan fosil tanduk jumbo berukuran sekitar 120 sentimeter itu. Di sisi lain, pihaknya juga menemukan fragmen atau pecahan kecil lain yang diduga dari hewan yang sama di lokasi tersebut.
"Sama juga (200.000 tahun lalu), karena diperkirakan itu fragmen dari spesies yang sama, fragmen rahang kerbau purba tersebut. Karena ditemukan di sekitaran situs tanduk kerbau purba tersebut," ungkapnya.
-------
Artikel telah naik di detikJateng, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.
Simak Video "Video: Melihat Fosil Stegosaurus 'Apex' di New York"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti