Patung Little Mermaid Denmark menjadi salah satu ikon wisata dan budaya. Beda nasib dengan 'saudaranya', dikritik dan bakal disingkirkan.
Patung putri duyung besar (Den Store Havfrue) yang berada di Benteng Dragor, bekas benteng laut Kopenhagen memiliki ukuran 4x6 meter. Patung tersbeut dibuat oleh seniman Peter Bech pada tahun 2006.
Patung itu menarik perhatian publik karena bentuknya. Tak seperti Little Mermaid, Den Store Havfrue justru kebalikannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Den Store Havfrue menampilkan wujud putri duyung setengah telanjang. Ukuran dadanya dibuat besar agar selaras dengan berat patung yaitu 14 ton, seperti dikutip dari The Guardian pada Rabu (6/8).
Awalnya, Den Store Havfrue berada di dekat Little Mermaid di Dermaga Langelinie Kopenhagen. Namun warga mengkritiknya habis-habisan dan menyebutnya sebagai putri duyung palsu dan vulgar.
Baca juga: Arti Nama Kuil Murugan, Seindah Wujudnya |
Sorine Gotfredsen, seorang pendeta dan jurnalis, menulis di surat kabar Berlingske: "Mendirikan patung impian sensual seorang pria tentang bagaimana seharusnya seorang wanita tidak mungkin mendorong penerimaan banyak wanita terhadap tubuh mereka sendiri."
Patung tersebut lantas dipindahkan ke Benteng Dragor.
Perjalanan Den Store Havfrue tak berhenti di situ. Perdebatan tentang patung ini semakin panas, masyarakat menyebutnya jelek dan porno. Patung itu terus dikecam agar disingkirkan.
Badan istana dan budaya Denmark dilaporkan akan menyingkirkan patung itu. Pemerintah kota Dragor sejak itu dilaporkan menolak tawaran Bech untuk menyumbangkannya sebagai hadiah.
Helle Barth, ketua komite iklim, perkotaan, dan bisnis kotamadya Dragor, mengatakan bahwa meskipun tawarannya menarik, patung itu sulit untuk diintegrasikan dan memakan banyak tempat.
Bech mengatakan ia tidak memahami kritik itu. Ia menyebut bahwa payudara patung dibuat proporsional dengan skalanya.
Sebagai seniman, ia sering mendengar orang-orang di Dragor mengatakan bahwa mereka menyukai patungnya. Ia berharap dapat menemukan cara untuk mempertahankan patung itu di kota tersebut.
Bech masih terus berupaya agar karyanya bisa diterima oleh masyarakat.
(bnl/wsw)
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti