Dibangun Tol dan Jadi Intake Siltrap, Taman di Kota Bekasi Terbengkalai

Dulu Bekasi memiliki Taman Suplesi, ruang terbuka hijau tempat warga kongkow. Namun, kini taman itu terbengkalai padahal sebelumnya sangat Instagramabel dengan warna dominan biru kuning.

Di taman itu, warga biasa menghabiskan waktu dengan berbagi saranan umum. Mulai dari olahraga, main bersama keluarga atau teman terdekat, serta ambil foto untuk update medsos. Pilihan lain adalah sekadar duduk sekadar cari angin.

Namun Taman Suplesi itu harus mengalah dari pembangunan sarana dan fasilitas umum, hingga benar-benar hilang atau menjadi tidak terpelihara. nasib itu dialami Taman Suplesi Bekasi yang dibangun pada 2019 di tanah kosong tepat di samping Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Bekasi.

Hasil penelusuran detiktravel di lokasi dan Google Street View, saat ini taman itu masih ada namun tidak terawat. Fasilitas yang bikin taman terlihat Instagramabel masih ada, meski posisinya agak berantakan dan catnya terlihat lusuh. Area ini masih dinaungi pohon meski hanya di beberapa spot.

Kondisi Taman Suplesi berlawanan dengan ketika baru diresmikan. Taman dengan warna dominan biru kuning tersebut punya kerangka mirip gapura yang disusun mirip lorong. Selain itu, ada jajaran lampu dengan wadah seperti paralon yang menghiasi dan menerangi taman saat malam.

Taman ini dilengkapi kursi yang memungkinkan pengunjung santai menikmati angin sejuk di pinggir Sungai Kalimalang. Hasil penelusurann google review menyatakan, taman ini tak lagi terawat sejak pembangunan Tol Becakayu.

"Tidak terawat semenjak jalan Tol Becakayu dibuka sampai Marga Jaya," tulis akun Hariyadi.

Menurut akun yang lain, posisi Taman Suplesi di Marga Jaya, Bekasi Selatan tersebut sangat cocok sebagai tempat relaksasi warga. Karena itu, pemerintah Kota Bekasi diharapkan merawat kembali taman tersebut selain menjalankan fungsinya dalam membantu pengaliran air (suplesi).

Taman Kota Bekasi Sebagai Intake Siltrap

Pemerintah Kota Bekasi dalam situsnya menjelaskan bahwa Taman Suplesi kini menjadi Intake Siltrap milik Perumda Tirta Patriot. Fasilitas ini adalah proyek strategis pemanfaatan Kalimalang untuk meningkatkan pelayanan air bersih di Kota Bekasi. Air Kalimalang diharapkan bisa meningkatkan pasokan air baku, sehingga tak lagi bergantung pada Kali Bekasi.

Intake Siltrap diharapkan memenuhi target pemanfaatan air sebesar 650 meter kubik per detik. Target awal adalah 400 meter kubik per detik berkat kerja sama dengan Perum Jasa Tirta (PJT) II. Infrastruktur ini dirancang untuk melayani sekitar 42 ribu pelanggan di wilayah Bekasi Utara, Medan Satria, dan Bekasi Barat.