Tragedi terjadi di destinasi wisata ikonik di Portugal. Sebuah kereta gantung di Lisbon tergelincir saat beroperasi hingga menewaskan sedikitnya 15 wisatawan dan melukai banyak lainnya.
Dikutip dari New York Times, Kamis (4/9/2025), Resimen Pemadam Kebakaran Lisbon mengatakan bahwa kecelakaan kereta gantung Elevador da Glória itu terjadi pada Rabu (3/9) tepat setelah pukul 18.00 di Lisbon.
Adapun, penyebab kecelakaan adalah kabel di struktur kereta gantung terlepas yang menyebabkan kereta kehilangan kendali dan menabrak sebuah bangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kereta gantung Elevador da Glória beroperasi pada bukit curam dari alun-alun Restauradores dan Avenida da Liberdade untuk menggapai pemandangan panorama di kawasan Bairro Alto.
Tiago Augusto, kepala Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa terdapat nama keluarga Portugis dan asing di antara para korban, tetapi kewarganegaraan mereka belum jelas. Tidak ada anak-anak di antara korban tewas.
Kecelakaan itu ramai diunggah ke media sosial pada hari Rabu, terlihat salah satu gerbong kuning terbalik di samping rel dan dikelilingi puing-puing dan asap. Penumpang keluar dari gerbong di jalur yang berlawanan.
Mereka yang berada di dalam gerbong tak terselamatkan, pejalan kaki di dekatnya juga menjadi korban, menurut laporan media lokal.
Seorang saksi mata mengatakan kepada media berita Portugal, Correio da Manhã, bahwa gerbong tersebut tampak kehilangan kendali tepat saat hendak menyelesaikan penurunannya, dan ketika menabrak trotoar, para penumpang di dalamnya mulai berteriak.
Paolo Valério (60) seorang petugas keamanan di sebuah gedung di Avenida da Liberdade, mengatakan ia mendengar suara ledakan keras sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Awalnya, ia mengira sebuah mobil menabrak garasi gedungnya. Akhirnya, ia berlari keluar dan melihat orang-orang perlahan berkumpul di kaki bukit yang dilalui kereta kabel tersebut. Ia melihat beberapa mayat tergeletak di tanah.
Dari reruntuhan, tampak seolah-olah salah satu kabel yang menahan trem putus, membuatnya meluncur menuruni bukit curam tanpa kendali sebelum jatuh kurang dari 30 meter dari jalan raya. Rel tersebut membawa dua trem di sepanjang jalur tersebut, satu naik dan yang lainnya turun. Trem kedua tidak tersentuh.
Petugas polisi dan pemadam kebakaran tiba dengan cepat dan mulai mengevakuasi orang-orang dari reruntuhan. Rangka trem terlipat ke dalam, dengan pecahan logam yang terpelintir tertinggal di belakangnya.
Meskipun penduduk setempat jarang menggunakan kereta kabel, katanya, trem merupakan simbol kota. Hampir setiap hari, kerumunan wisatawan terlihat naik turun bukit curam, ponsel-ponsel diarahkan ke jalanan berbatu, gedung-gedung pastel, dan arsitektur Pombaline.
Pada pukul 20.30, semua korban telah dibawa ke rumah sakit, ujar Wali Kota Carlos Moedas dari Lisbon di media sosial.
"Lisbon sedang berduka. Ini adalah momen tragis bagi kota ini," kata Moedas.
Enam orang, termasuk satu orang dengan luka serius dan satu anak, dibawa ke Rumah Sakit Santa Maria, kata seorang juru bicara rumah sakit. Sembilan orang lainnya, termasuk lima orang dengan luka serius, dibawa ke Rumah Sakit São José, kata seorang juru bicara rumah sakit tersebut.
Elevador da Glória, yang dibuka pada tahun 1885, menghubungkan dua kawasan terkaya dan terpopuler di Lisbon, dan merupakan salah satu dari tiga kereta gantung yang mengangkut orang naik turun bukit-bukit terjal di kota tersebut. Gerbong-gerbongnya dapat mengangkut 42 penumpang, menurut Carris, perusahaan yang mengoperasikannya.
Kendaraan gantung tersebut, sejenis kereta gantung yang melintasi lereng curam, telah menjadi simbol kota dan daya tarik populer bagi wisatawan, mengangkut lebih dari 3,5 juta penumpang per tahun.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Cerita Tiara Andini Menolak Tukar Kursi sama 'Menteri' di Pesawat Garuda
Terpopuler: Dedi Mulyadi Terancam Dicopot, Ini Penjelasan DPRD Jabar
Aneka Gaya Ahmad Sahroni di Luar Negeri dari Paris sampai Tokyo