Berdasarkan hasil survei, Jepang terpilih jadi negara yang ingin dikunjungi oleh wisatawan berulang kali. Mereka ketagihan ingin ke Jepang lagi dan lagi.
Jepang dinobatkan sebagai destinasi wisata yang paling ingin dikunjungi kembali oleh wisatawan. Dalam jajak pendapat daring yang melibatkan responden dari 20 negara, Jepang menempati peringkat pertama dengan 52,7 persen.
Diikuti oleh Korea Selatan (20,0 persen) di peringkat kedua dan Amerika Serikat (16,6 persen) di posisi tiga besar sebagai negara yang ingin dikunjungi lagi oleh traveler.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kyodo, Jumat (12/9/2025), minat wisatawan terhadap kuliner dan barang-barang Jepang, termasuk kualitas produk bekasnya, menjadi alasan utama mengapa wisatawan ingin kembali liburan ke Jepang.
Alasan itu juga mengungguli faktor nilai mata uang yen yang lemah, yang sering disebut sebagai alasan meningkatnya jumlah wisatawan liburan ke Jepang.
Sebagian besar wisatawan tertarik kembali lagi ke Jepang juga karena daya tarik kulinernya. Produk kuliner yang paling disukai responden adalah sushi (46,9 persen), es krim (45,1 persen), serta onigiri dan makanan manis (43,3 persen).
Dari 47 prefektur di Jepang, Tokyo, Hokkaido, Osaka, dan Kyoto menempati posisi teratas dalam hal popularitas dan pengalaman kunjungan wisatawan.
Sebaliknya, persentase wisatawan yang mengunjungi daerah pedesaan tanpa singgah di Tokyo, Nagoya, Osaka, atau Kyoto tergolong kecil.
Namun, dari mereka yang mengunjungi daerah perdesaan, 96,2 persen menyatakan puas dengan pengalaman mereka, dan 93,4 persen ingin kembali berkunjung.
Survei yang dilakukan antara bulan Mei dan Juni tersebut melibatkan 12.400 responden dari Australia, Inggris, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, Hong Kong, India, Indonesia, Italia, Malaysia, Filipina, Arab Saudi, Singapura, Korea Selatan, Spanyol, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat.
Selain untuk berwisata, minat untuk melanjutkan studi, bekerja, atau magang ke Jepang di kalangan generasi muda Indonesia juga makin meningkat. Namun kendala bahasa masih jadi tantangan.
Tidak sedikit yang harus mengurungkan niat karena biaya kursus yang tinggi. Komunitas belajar bahasa Jepang, Nande Nihon pun hadir dengan konsep belajar gratis. Komunitas ini mengusung visi berbagi ilmu tanpa perlu memikirkan biaya.
Pada bulan Oktober mendatang, mereka akan membuka pendaftaran Batch 4 untuk pembelajaran level JLPT N5 dan N4 yang menjadi standar dasar komunikasi sehari-hari di Jepang.
"Banyak anak muda ingin ke Jepang tapi terbentur biaya kursus. Saya ingin mereka tahu, ada cara belajar gratis dan komunitas yang mendukung mereka," kata Royyuda Agusto Ompusunggu atau Sansan, WNI yang kini tinggal di Jepang.
Saat ini, Nande Nihon memiliki lebih dari 22 relawan yang mengajar secara daring melalui Zoom, Google Meet, dan WhatsApp. Komunitas ini juga menyediakan riset informasi seputar studi, kerja, hingga beasiswa ke Jepang.
"Saya ingin Nande Nihon menjadi wadah bermanfaat. Apa yang saya pelajari di Jepang, ingin saya bagikan kembali untuk anak muda Indonesia," kata dia.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan