Demo Berdarah di Nepal, Kemenlu Berhasil Evakuasi 18 WNI Pulang ke RI

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Demo Berdarah di Nepal, Kemenlu Berhasil Evakuasi 18 WNI Pulang ke RI

CNN Indonesia - detikTravel
Jumat, 12 Sep 2025 16:36 WIB
Smoke rises from the Supreme Court of Nepal after being torched by people during a protest against Mondays killing of 19 people after anti-corruption protests that were triggered by a social media ban, which was later lifted, during a curfew in Kathmandu, Nepal, September 9, 2025. REUTERS/Navesh Chitrakar
Demo berdarah di Nepal (REUTERS/Navesh Chitrakar)
Kathmandu -

Kementerian Luar Negeri RI berhasil mengevakuasi 18 warga negara Indonesia (WNI) dari kengerian demo berdarah yang tengah terjadi di Nepal.

Tim Perlindungan WNI Pemerintah RI di Kathmandu mendampingi pemulangan rombongan pertama WNI di Nepal pada Kamis (11/9). Mereka diterbangkan dari Tribhuvan International Airport, Kathmandu menuju ke Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta, Indonesia.

"Rombongan direncanakan tiba di tanah air, Jumat (12/9) di Bandara Soekarno-Hatta," demikian pernyataan Kemlu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka yang dievakuasi terdiri dari delegasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Kesehatan, GIZ Indonesia, Asosiasi Hydro, akademisi Universitas Indonesia dan WNI yang sedang berwisata di Nepal.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan hasil penelusuran, Tim Perlindungan WNI di Kathmandu mencatat ada 78 WNI saat krisis politik terjadi di Nepal.

"Sebagian besar WNI berada di Kathmandu sementara sebagian lainnya berada di Pokhara dan Lumbini," lanjut Kemlu.

Kemlu menegaskan tim perlindungan dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dhaka akan terus berada di Nepal untuk memantau perkembangan situasi di lapangan. Mereka juga berkomitmen memastikan kepulangan WNI yang berkunjung ke Nepal dengan selamat.

Selama beberapa hari terakhir, gelombang demonstrasi tengah membara di Nepal. Warga memprotes pemerintahan Nepal yang korup dan meminta perdana menteri hingga orang-orang yang terlibat di dalamnya mundur dari kursi kekuasaan.

Namun, unjuk rasa ini direspons dengan kekerasan oleh polisi Nepal. Mereka menembakkan gas air mata, peluru karet, bahkan peluru yang seharusnya tak dipakai untuk membubarkan massa. Hingga saat ini total ada 51 korban meninggal dunia akibat demo berdarah tersebut.

-------

Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia.




(wsw/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads