Kolam Cibulan diyakini menjadi habitat ikan dewa, ikan keramat nan legendaris yang ada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Ada imbas positif dari mitos tersebut.
Manajemen Objek Wisata Cibulan, Iwan, memaparkan selama ini ikan dewa diyakini bukan ikan biasa. Itu adalah ikan jelmaan prajurit Prabu Siliwangi.
Iwan mengatakan itu kisah mitos. Iwan bilang keyakinan itu menjadi berkah tersendiri objek wisata Cibulan.
"Ikan dewa kan peninggalan dari zaman Pajajaran. Ada yang bilang ikan dewa ini dari prajurit yang membangkang. Nah, kita bisa luruskan, itu cuman mitos. Yang namanya Prabu Siliwangi orang yang silih ada dan silih asuh. Mana mungkin Prabu Siliwangi mengutuk prajuritnya. Kalau dari manajemen yang penting kita menjaga peninggalan apa yang ditinggalkan oleh leluhur kita jangan sampai punah karena bisa kasih banyak manfaat. Makannya ikan dewa disakralkan kalau di Cibulan," kata Iwan dilansir detikjabar.
Sebagai tempat wisata yang dikelola oleh pemerintah desa. Dalam satu tahun, objek wisata Cibulan bisa mendatangkan pendapatan asli desa hingga miliar rupiah. Tak hanya sekedar pendapatan, adanya kolam ikan dewa juga membuka banyak peluang pekerjaan bagi penduduk desa. Menurutnya, ada banyak penduduk desa yang menggantungkan hidupnya di Cibulan. Di Cibulan, mereka bekerja menjadi pedagang, juru parkir hingga karyawan.
"Kadang tahu-tahu setahun bisa sampai Rp2 miliar saja itu buat PAD (Pendapatan Asli Daerah). Apalagi kalau Lebaran, itu yang freelance kerja di sini sampai 150 orang dan kebanyakan yang bekerja dan jualan itu warga sini," ujar Iwan.
Sebagai bentuk rasa syukur, lanjut Iwan, ada beberapa tradisi yang ada di Cibulan, salah satunya adalah memberi makan apel kepada ikan dewa setiap sebulan sekali. Menurutnya, pemberian apel tersebut menjadi wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta yang telah menganugerahkan Desa Maniskidul Ikan dewa yang bisa menarik banyak pengunjung.
"Dua hari sekali kita kasih makan jagung. Dan setiap satu bulan sekali kita kasih apel merah. Itu tradisi. Apel kan makanan enak ya. Apalagi inikan ikan menghasilkan juga untuk manajemen atau masyarakat. Jadi sebagai bentuk penghargaan dan rasa syukur. Kita apresiasi berbagi rezeki. Ini kan mahluk Tuhan juga," kata Iwan.
Senada dengan Iwan, Juru Kunci Situs Sumur Tujuh yang lokasinya berdekatan dengan kolam Ikan Dewa, Josan memaparkan, tradisi lain yang ada di Desa Maniskidul yang masih berhubungan dengan Cibulan adalah tradisi kawin cai. Tradisi tersebut merupakan acara tradisi di mana mencampurkan dua sumber mata air.
Sebelum dilaksanakan kawin cai. Menurutnya, tradisi kawin cai merupakan bentuk rasa syukur penduduk kepada Allah SWT yang telah memberikan air yang melimpah. Setelah dilaksanakan tradisi kawin cai dilanjutkan dengan istigasah bersama para sesepuh, pihak keraton, tamu undangan dan penduduk desa.
"Ada tradisi namanya kawin cai yang pada intinya syukuran alam. Di mana penyatuan air Cibulan dengan mata air Kebun Balong Jalaksana. Itu disilangkan setelah itu istigasah. Pada intinya bentuk rasa syukur, manusia menyatu dengan alam. Biasanya dilaksanakan setiap tahun di bulan sepuluh," kata Josan.
***
Selengkapnya klik di sini.
Simak Video "Mengunjungi Kebun si Raja Buah Durian Bhineka Bawor di Kota Banyumas"
(fem/fem)