Direktur Utama InJourney Airports, Rizal Pahlevi, menunjukkan hasil transformasi Terminal 1C Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Ngurah Rai. Terminal itu tidak diubah, hanya memiliki penataan baru yang lebih segar.
Rizal Pahlevi menyampaikannya dalam konferensi pers '1 Tahun Injourney Airports: Mentransformasi Bandara di Indonesia' di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (17/9/2025). Rizal mengatakan transformasi tidak dapat dilakukan bersamaan untuk seluruh bandara demi mendapatkan hasil yang maksimal.
"Jadi memang pertama kita fokuskan dulu di Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai. Namun kita punya 10 bandara yang hari ini meminta menugaskan kita untuk menjadi internasional yaitu Ujung Pandang, Balikpapan, Surabaya, Jogja, termasuk Banjarmasin, dan beberapa kota yang memang hari ini traffic-nya mulai bertumbuh," kata Rizal.
Mengacu pada arahan Presiden Prabowo bahwa InJourney Airports sebagai operator bandara perlu memastikan semua hal terkait penumpang domestik maupun internasional di bandara. Oleh karena itu, kesan pertama saat berada di bandara menjadi point penting yang akan dituju oleh pihaknya.
"Namun sekali lagi saya ingin sampaikan bahwa Soekarno-Hatta sendiri baru 70 hingga 75 persen, kita masih punya beberapa tahapan untuk beautifikasi itu sendiri. Ada Terminal 1 kita sedang renovasi dan ini tentu tidak hanya sekadar beautifikasi," kata Rizal.
Ia juga menekankan transformasi ini bukan hanya sekadar beautifikasi belaka, tetapi juga upaya untuk menyelaraskan dengan tujuan yang ingin dicapai yakni pelayanan dan pengalaman yang maksimal. Dengan bandara sebagai wajah bangsa itu sendiri, bandara punya peran penting dalam menunjang kesan penumpang.
Bandara di Indonesia punya ciri khas tersendiri, Rizal mengatakan contohnya di Terminal 1 hingga 3 Bandara Soekarno-Hatta yang punya daya tarik masing-masing.
Beranjak dari kegiatan konferensi pers, rekan-rekan media diajak untuk berkeliling area bandara, yakni menuju area-area yang mengalami perubahan. Salah satunya di Terminal 1C.
Wakil Direktur InJourney Airports, Achmad Syahrir, menyampaikan bahwa bangunan di Terminal 1C ini tidak diubah secara arsitektur dan interiornya, hanya dilakukan penataan ulang.
Di sana terdapat salah satu ornamen yang masih dipakai dari sejak pertama kali bangunan ini di bangun yakni lampu. Lampu-lampu tersebut masih tetap dipakai dan hanya dilakukan perawatan ulang oleh perajin dari Jogja.
"Jadi memang strukturnya tidak ada yang berubah, benar-benar ini seperti halnya saat dibangun pada tahun 1985," ujar Syahrir.
Penataan ulang menjadi sentuhan penting di area Terminal 1C ini dan nantinya pun dari kapasitas yang hanya mampu menampung 3 juta orang, pada saat beroperasi penuh bisa menampung hingga 10 juta orang.
"Secara arsitektur interiornya kita tidak merubah tapi melakukan penataan ulang, secara strukturnya tidak berubah. Terminal 1C ini sebagaimana Terminal 1A dan 1B secara kapasitas awal itu 3 juta tapi dengan proses yang kita lakukan ini bisa menampung sampai nanti dengan 10 juta," kata Syahrir.
"Jadi kalau Terminal 1A dari 3 juta menjadi 9 juta, 1B dari 3 juta menjadi 9 juta. Kalau 1C dari 3 juta menjadi 10 juta," ujar dia.
Rencananya bulan November mendatang Terminal 1C ini resmi akan beroperasi secara penuh. Dan juga diasumsikan akan mengakomodir 35 penerbangan dalam satu hari, yang kini masih 10 penerbangan dalam sehari.
Simak Video "Jelang Puncak Arus Mudik, InJourney Pastikan Kesiapan 37 Bandara yang Dikelola"
(upd/fem)