Potensi Industri Wellness RI Siap Menarik Investor

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Potensi Industri Wellness RI Siap Menarik Investor

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 19 Sep 2025 15:48 WIB
Kemenparekraf mendorong pengembangan wisata kesehatan (wellness tourism) di Indonesia. Rencananya akan diterapkan d sejumlah daerah, seperti Jakarta, Medan, dan Bali.
Ilustrasi (dok. Kemenparekraf)
Jakarta -

Wisata kebugaran kini tengah banyak dikembangkan. Potensinya besar dan mampu menarik banyak investor untuk datang.

Dikutip dari Antara, Jumat (19/9/2025), wisata kebugaran saat ini tidak lagi memiliki segmen terbatas, namun menjadi pengalaman yang premium dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Menurut data Global Wellness Institute, nilai ekonomi global dari industri kebugaran pada 2023 mencapai 6,32 triliun dolar AS. Industri ini diproyeksi akan tumbuh dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR) sebesar 7,44 persen hingga tahun 2029. Ini berarti ukuran pasarnya mendekati 10 triliun dolar AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari data tersebut disebutkan pula Indonesia berada di peringkat enam besar dengan ekonomi kebugaran terbesar di Asia Pasifik dan peringkat ketiga untuk pertumbuhan tertinggi.

Wisatawan asing kini bersedia membayar lebih mahal demi pengalaman yang autentik, menyembuhkan, serta transformatif. Indonesia pun menjadi salah satu negara yang dinilai memiliki posisi strategis dalam memenuhi permintaan tersebut.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, PT Natura Nuswantara Nirmala (NNN) yang menjalin kerja sama dengan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FFUP) untuk mengembangkan riset dan inovasi produk berbasis herbal.

Kedua belah pihak akan fokus pada pengembangan bahan baku herbal, uji klinis, hingga formulasi produk kesehatan yang berbasis kearifan lokal. Kerjasama ini diharapkan mampu memperkuat hilirisasi riset kampus agar bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat.

"Kami ingin hasil penelitian tidak hanya berhenti di laboratorium, tapi juga bisa masuk ke industri dan pasar," ujar Prof. Dr. apt. Syamsudin, Dekan FFUP.

CEO PT Natura Nuswantara Nirmala Dr.Edward Basilianus menambahkan pihaknya melihat potensi besar dari riset herbal yang dilakukan FFUP.

"Indonesia kaya dengan sumber daya alam. Tugas kita adalah mengolahnya menjadi produk bernilai tambah tinggi," katanya.

Kerja sama ini menjadi contoh nyata sinergi antara dunia akademis dan industri untuk memajukan dunia kesehatan di Indonesia.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri sendiri mengajak para investor menjadi bagian dalam mengembangkan pariwisata kesehatan, dimana wisatawan dapat merasakan pengalaman yang terhubung dengan budaya setempat, sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Inilah peluang bagi Indonesia untuk memperkenalkan dirinya dengan cara yang lebih visioner sebagai negeri yang tidak hanya indah untuk kunjungi, tetapi juga menyehatkan, menenangkan, dan menginspirasi. Kami mengundang Anda untuk berjalan, berinvestasi, dan tumbuh bersama kami, menuju masa depan yang sejahtera," kata Widiyanti.




(wsw/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads