Setelah sempat ditutup selama 2 minggu akibat cuaca buruk, desa Wae Rebo kini sudah dibuka kembali untuk dikunjungi wisatawan.
Destinasi wisata Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali dibuka untuk kunjungan wisatawan mulai Senin (22/9/2025) ini. Destinasi wisata yang dijuluki surga di atas awan itu sempat ditutup selama dua pekan akibat cuaca buruk.
"Sudah dibuka lagi sejak hari ini," kata Ketua Lembaga Pelestari Budaya Wae Rebo, Mikael Tonso, Senin (22/9/2025).
Mikael menjelaskan cuaca yang sudah membaik menjadi alasan Wae Rebo dibuka kembali untuk kunjungan. Jalan yang tertimbun longsor sudah bisa dilewati kendaraan.
"Cuaca sudah membaik. Jalan longsor masih dalam upaya perbaikan secara bertahap, kendaraan sudah bisa lewat," jelas Mikael.
Desa Wae Rebo ditutup untuk aktivitas wisata sejak 9 September 2025 akibat cuaca buruk. Terjadi hujan lebat menyebabkan longsor di ruas jalan sebelum jalur treking ke Wae Rebo.
Wae Rebo berada di pegunungan terpencil di Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai. Wisatawan harus melakukan treking sejauh lima kilometer meter untuk sampai di Wae Rebo.
Berada di atas ketinggian 1.000 mdpl, desa Wae Rebo biasa dijuluki surga di atas awan. Di Wae Rebo terdapat tujuh rumah adat yang menjadi ikon desa wisata tersebut, yakni Mbaru Niang yang berbentuk kerucut.
Wae Rebo juga menawarkan bentang alam yang indah dan budayanya yang unik. Saat tiba di Wae Rebo, wisatawan bisa merasakan keramahtamahan warga di sana.
--------
Artikel ini telah naik di detikBali.
Simak Video "Menyaksikan Pesona Alam Indah Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur"
(wsw/wsw)