Turis Australia Bayar Suntik Rabies Rp 69 Juta di Bali, Klinik Membantah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Turis Australia Bayar Suntik Rabies Rp 69 Juta di Bali, Klinik Membantah

Leona Wirawan - detikTravel
Selasa, 23 Sep 2025 17:13 WIB
A worker feeds macaques during a feeding time at Sangeh Monkey Forest in Sangeh, Bali Island, Indonesia, Wednesday, Sept. 1, 2021. Deprived of their preferred food source - the bananas, peanuts and other goodies brought in by the tourists now kept away by the coronavirus - hungry monkeys on the resort island of Bali have taken to raiding villagers’ homes in the search for something tasty. (AP Photo/Firdia Lisnawati)
Monkey Forest Ubud (AP/Firdia Lisnawati)
Gianyar -

Lorena (12), anak dari Australia digigit monyet di Monkey Forest Ubud, Bali. Ibunya, Flavia McDonald, mengeluh tagihan Rp 69 juta usai suntik rabies di klinik.

Pihak klinik pun buka suara. Mereka membantah tagihan medis sebesar itu. Ni Putu Grace Lande selaku konsultan legal dan pemegang saham klinik tersebut, menegaskan nominal biaya yang dibayarkan pasien tidak sebesar yang diberitakan.

"Total biaya yang dibayarkan pasien adalah sebesar Rp 48.686.452 bukan sesuai yang tertera di berita yaitu sebesar Rp 69.286.452," kata Grace, Senin (22/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Grace menjelaskan, pasien menerima obat bernama human rabies immunoglobulin (HRIG), bukan vaksin anti rabies (VAR). HRIG merupakan serum anti rabies (SAR) yang mampu memberikan imunitas cepat dibanding vaksin rabies.

"HRIG akan menetralisir virus dalam hitungan jam. Terutama karena pasien mempunyai luka di daerah leher dimana area tersebut sangat dekat dengan kepala (sistem saraf pusat) dan berisiko lebih tinggi untuk mendapatkan gejala rabies," jelas Grace.

ADVERTISEMENT

Menurut Grace, HRIG diberikan pada pasien dengan luka gigitan kategori III, yakni luka berdarah. Pemberian HRIG dihitung berdasarkan berat badan pasien. Satu vial HRIG hanya mencukupi untuk 15 kilogram berat badan.

"Harganya memang mahal jika dibandingkan dengan puskesmas dan RS karena mereka menggunakan BPJS dan tarif pemerintah. Apalagi dengan pertimbangan berat badan pasien, dibutuhkan 4 vial SAR/HRIG," ujarnya.

Grace merinci, biaya Rp 48,6 juta itu berasal dari harga HRIG sekitar Rp 3,2 juta per vial, ditambah biaya prosedur serta bahan habis pakai seperti kasa dan alat kedokteran.

Ia menegaskan prosedur yang diberikan sudah sesuai, mengingat luka gigitan berada di leher yang dekat dengan otak.

"Luka berdarah dan berada di posisi leher di mana sangat dekat dengan kepala atau sistem saraf pusat yang menjadi berbahaya untuk pasien. Karena virus rabies bisa dengan mudah langsung menyebar ke otak. Tidak ada keluhan tambahan usai dirawat di klinik. Kondisi pasien saat ini sudah membaik," tandasnya.

Kronologi Lorena Digigit Monyet

Sebelumnya, Flavia McDonald bersama suami dan putrinya Lorena (12) berlibur ke Bali untuk merayakan Hari Ayah. Mereka sempat menginap di Seminyak, lalu memutuskan bertolak ke Ubud karena cuaca lebih cerah.

"Putri saya punya ide untuk mencari sinar matahari setelah hujan lebat di Sydney sebagai kejutan untuk ayahnya di Hari Ayah," kata Flavia, dilansir detikTravel, Minggu (21/9/2025).

Pilihan destinasi jatuh pada Monkey Forest Ubud. Awalnya mereka hanya berjalan-jalan, hingga seekor monyet melompat ke bahu suami Flavia lalu ke bahu Lorena.

"Dia ketakutan, kami tidak boleh bergerak tiba-tiba. Jadi si monyet mulai menarik-narik bajunya, sakunya dan badannya. Ketika saya berusaha untuk mengusirnya, si monyet menggigit leher Lorena," kenang Flavia.

Lorena mengalami luka berdarah di leher. Ia sempat mendapat pertolongan di pos Monkey Forest, namun staf disebut hanya membersihkan luka dengan air dan sabun serta meyakinkan keluarga bahwa monyet di sana bebas rabies.

Tidak puas dengan penanganan tersebut, Flavia membawa Lorena ke klinik. Di sana anaknya mendapat suntikan rabies.

"Lalu saya terkejut lagi ketika menerima tagihan medis sebesar Rp 69 juta (atau setara dengan USD 4.165,69)," katanya.

Meski memiliki asuransi perjalanan, Flavia mengaku harus menanggung biaya lebih dulu. Ia menuturkan putrinya menerima beberapa suntikan rabies di tubuh serta obat untuk infeksi virus herpes B.

"Sungguh konyol," ucapnya.

---------

Artikel ini telah naik di detikBali.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Detik-detik Pohon Tumbang di Monkey Forest Ubud, 2 Turis Asing Tewas Tertimpa"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads