Mengenal Tradisi Betabeq di Balik Gegap Gempita MotoGP Mandalika 2025

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Tradisi Betabeq di Balik Gegap Gempita MotoGP Mandalika 2025

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Rabu, 01 Okt 2025 16:40 WIB
Tradisi betabeq MotoGP Mandalika 2025
Tradisi Betabeq MotoGP Mandalika (dok. MGPA)
Mataram -

Ternyata ada tradisi lokal 'Betabeq' yang digelar di balik gegap gempita penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025. Seperti apa tradisi itu?

Perhelatan MotoGP Mandalika 2025 tak hanya sekadar balap motor kelas dunia, tetapi juga melestarikan tradisi kearifan lokal yang menyertai di baliknya.

Berlokasi di Pertamina Mandalika International Circuit, berlangsung prosesi Betabeq untuk MotoGP yang diselenggarakan Selasa (30/9) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Betabeq adalah sebuah tradisi adat Lombok yang sarat makna. Tujuan dari prosesi ini adalah meminta izin, sekaligus doa restu dari tokoh agama, tokoh masyarakat, serta masyarakat sekitar agar ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 berjalan lancar dan sukses.

Tradisi betabeq memiliki filosofi mendalam bagi masyarakat Lombok. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan dan pengakuan terhadap eksistensi masyarakat lokal, serta wujud sinergi antara penyelenggara event dengan budaya setempat.

ADVERTISEMENT

Dalam setiap hajatan besar, betabeq bukan sekadar seremoni, melainkan ikatan sosial yang mempererat hubungan antara pihak penyelenggara dengan warga yang menjadi tuan rumah.

"MotoGP di Mandalika adalah ajang dunia, tetapi kita tidak boleh melepaskan akar budaya kita. Dengan betabeq, kita menunjukkan kepada dunia bahwa Lombok memiliki tradisi luhur, penuh makna, dan selalu mengutamakan kebersamaan," ungkap Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal.

Tradisi betabeq MotoGP Mandalika 2025Tradisi betabeq MotoGP Mandalika 2025 Foto: (dok. MGPA)

Chairman Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, Troy Reza Warokka, menambahkan bahwa prosesi betabeq adalah sebuah nilai tambah yang membedakan MotoGP Mandalika dengan seri balapan lain di dunia.

"MotoGP adalah ajang global yang ditonton jutaan pasang mata, tetapi di Mandalika kita punya sesuatu yang lebih, yakni budaya dan tradisi. Betabeq menjadi simbol harmoni antara dunia internasional dengan masyarakat lokal. Kami ingin memastikan setiap langkah persiapan bukan hanya soal teknis balapan, tapi juga tentang penghormatan pada nilai-nilai yang hidup di masyarakat. Inilah yang membuat Mandalika istimewa di mata dunia," ungkap Troy.

Digelarnya tradisi Betabeq MotoGP di Sirkuit Mandalika membuktikan bahwa ajang balapan internasional ternyata dapat juga berjalan beriringan dengan tradisi dan budaya lokal.

Para pengunjung dari berbagai negara berkesempatan menyaksikan prosesi budaya yang penuh makna, sehingga MotoGP Mandalika bukan sekadar tontonan olahraga, melainkan juga etalase budaya Indonesia di mata dunia.




(wsw/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads