Sejumlah warga Deli Serdang memberikan kesaksian mereka bertemu dengan 'Si Belang' alias Harimau Sumatera yang sempat meninggalkan jejaknya beberapa waktu lalu.
Beberapa warga Deli Serdang mengaku sempat melihat langsung harimau tersebut. Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara (Sumut) Andar Abdi Saragih menceritakan awal mula warga pertemuan warga dengan Harimau Sumatera itu.
Andar mengatakan peristiwa itu berawal pada 17 September 2025. Saat itu, petugas Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit menerima laporan dari masyarakat Desa Tanjung Beringin soal adanya jejak harimau di areal kebun masyarakat.
"Petugas segera bergerak menuju lokasi temuan jejak dan bertemu dengan pelapor atas nama Abdul Ginting. Pelapor menyampaikan bahwa dia sudah melihat langsung satwa Harimau Sumatera pada pukul 10.00 WIB ketika hendak bekerja di kebun," kata Andar dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/10/2025).
Setelah itu, petugas bersama masyarakat menuju lokasi. Dari hasil pengecekan, jejak tersebut diduga merupakan jejak harimau yang berjarak sekitar 4,4 km dari kawasan Taman Hutan Raya (Tahura Bukit Barisan).
Lalu, pada 23 September 2025, petugas resort TWA Sibolangit menerima laporan adanya temuan jejak baru di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu. Petugas bersama pemerintah setempat mengecek ke lokasi dan menemukan jejak lagi.
Keesokan harinya, jejak satwa liar juga ditemukan di tepian sungai di Dusun Bekukul, Desa Tiang Layar. Petugas pun kembali mengecek penemuan jejak harimau itu.
"Pada Kamis, 25 September 2025, petugas TWA Sibolangit didampingi Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Stabat melakukan pengecekan lapangan di Desa Tiang Layar. Berdasarkan hasil pengecekan lapangan, tidak ditemukan jejak yang baru. Sebagai upaya mitigasi, petugas melakukan patroli malam bersama-sama dengan masyarakat dan menembakkan petasan sebagai upaya penghalauan satwa liar," sebutnya.
Lalu pada 26 September 2025, petugas TWA Sibolangit kembali mendapatkan laporan soal temuan jejak harimau di Desa Sembahe dan Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit. Petugas juga menerima laporan adanya masyarakat yang mendengar auman satwa liar di Namo Keling.
Tak sampai di situ, pada 30 September 2025, petugas kembali menerima informasi dari Kepala Desa Ujung Deleng, Kecamatan Sibolangit terkait penemuan jejak diduga harimau ketika sedang beraktivitas di kebun sawit. Berdasarkan laporan tersebut, petugas segera berangkat ke Dusun Namo Keling, Desa Sukadame.
Menurut informasi masyarakat Desa Sukadame, tidak terdengar lagi suara auman. Meski demikian, masyarakat tetap merasa khawatir ketika beraktivitas di kebun.
(wsw/wsw)