Media Australia Imbau Jangan Kunjungi Bali dalam Waktu Dekat, Kenapa?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Media Australia Imbau Jangan Kunjungi Bali dalam Waktu Dekat, Kenapa?

bonauli - detikTravel
Minggu, 19 Okt 2025 08:08 WIB
Banjir merendam kawasan Gang Sri Kahyangan, Berawa, Tibubeneng, Badung, Bali, Senin (15/9/2025) (Fabiola Dianira)
Banjir merendam kawasan Berawa, Tibubeneng, Badung, Bali pada Senin (15/9) (Fabiola Dianira)
Denpasar -

Sudah jadi rahasia umum bahwa Pulau Dewata menjadi destinasi favorit turis Australia. Namun, bencana alam membuat negara itu keluarkan travel warning.

Tahun ini cukup basah untuk Bali. Musim hujan yang biasanya datang di bulan Oktober datang lebih awal. Pada bulan September, Bali mengalami banjir terburuk dalam satu dekade.

Banjir yang dipicu dari hujan deras ekstrem dimulai tanggal 9 September, menewaskan setidaknya 20 orang dan kerusakan infrastruktur yang meluas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media Australia, Perth Now mengimbau agar warga Aussie tidak mengunjungi Bali dalam waktu dekat. Hal ini dipertegas dengan tanggapan dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Dwikorita Karnawati, yang memperingatkan bahwa curah hujan tertinggi pada musim hujan mendatang diperkirakan terjadi antara Januari dan Februari 2026.

Karnawati mengatakan curah hujan ekstrem dapat memicu banjir susulan, banjir bandang, dan tanah longsor jika pengelolaan air di awal musim tidak ditingkatkan.

ADVERTISEMENT

"Pemetaan wilayah rawan banjir bandang, pemantauan dini aliran sungai di daerah perbukitan, dan penataan kembali badan sungai yang dangkal atau menyempit sangat penting," ujarnya.

Media itu mengatakan bahwa intensitas hujan yang sedikit juga berpotensi menimbulkan risiko banjir.

Daerah yang paling terdampak adalah destinasi populer di kalangan wisatawan, termasuk Ubud dan kawasan resor utama di Kabupaten Badung Kuta, Legian, dan Seminyak.

"Warga Australia yang berencana mengunjungi pulau ini dalam beberapa bulan ke depan telah diperingatkan oleh otoritas setempat untuk berkonsultasi dengan pengelola akomodasi mengenai protokol evakuasi darurat, dan berhati-hati dengan aktivitas seperti mengendarai ATV, mendaki gunung berapi, arung jeram, serta transportasi perahu dan wisata bahari seperti snorkeling dan menyelam," tulis media itu.




(bnl/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads