Studi: Musik Bisa Jadi Obat untuk Mengatasi Mabuk Perjalanan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Studi: Musik Bisa Jadi Obat untuk Mengatasi Mabuk Perjalanan

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Kamis, 23 Okt 2025 07:34 WIB
Ilustrasi Wanita Mendengarkan Musik
Ilustrasi. (Shutterstock)
Jakarta -

Mabuk perjalanan bisa menjadi mimpi buruk kala bepergian, entah dengan moda transportasi darat, laut, maupun udara. Untuk mengatasinya bisa dengan musik.

Mengutip Travel+Leisure, Kamis (23/10/2025) sebuah studi baru mengungkapkan ada jenis musik tertentu yang dapat membantu meredakan, bahkan mungkin menyembuhkan mabuk perjalanan.

Penelitian tersebut dilakukan oleh tim dari Institut Sains dan Teknologi Henan, China, dan dipublikasikan pada September lalu di jurnal 'Frontiers in Human Neuroscience'. Studi itu meneliti pengaruh musik terhadap mabuk perjalanan serta jenis musik apa yang paling efektif meredakan gejalanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian melibatkan 30 peserta yang mengikuti simulasi pengalaman berkendara. Selama simulasi, aktivitas otak mereka dipantau menggunakan elektroensefalogram (EEG) untuk mendeteksi kapan gejala mabuk perjalanan muncul.

ADVERTISEMENT

Data tersebut kemudian digunakan untuk membangun model komputer yang mampu mengenali saat seseorang mengalami mabuk perjalanan. Setelah model itu terbukti akurat, tim peneliti mulai menguji efek dari empat jenis musik yang ceria, sedih, menggugah semangat, dan lembut.

Kemudian, kelompok itu dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mendengarkan musik sama sekali. Hasilnya cukup mengejutkan, musik lembut terbukti mampu mengurangi gejala mabuk perjalanan hingga 56,7%, sementara musik ceria sedikit lebih unggul dengan efektivitas sebesar 57,3%.

Sebaliknya, musik sedih justru memiliki efek yang lebih buruk dibanding kelompok yang tidak mendengarkan musik.

"Efek pengurangan rasa tidak nyaman dari musik sedih lebih rendah dibanding kelompok kontrol," kata para peneliti dalam laporan mereka.

Hal itu menunjukkan bahwa lagu-lagu melankolis mungkin sebaiknya dihindari selama perjalanan. Peneliti utama sekaligus penulis korespondensi studi tersebut, Dr. Qizong Yue, dari Universitas Southwest mengatakan bahwa musik bisa menjadi solusi non-invasif untuk mengatasi mabuk perjalanan.

"Mabuk perjalanan secara signifikan mengganggu pengalaman perjalanan bagi banyak orang dan intervensi farmakologis yang ada seringkali menimbulkan efek samping seperti rasa kantuk," ujar Dr. Yue.

"Musik merupakan strategi intervensi yang non-invasif, berbiaya rendah, dan personal," dia menambahkan.

Menurut tim peneliti, musik lembut bekerja dengan cara menenangkan sistem saraf, mengurangi ketegangan yang memperparah mabuk perjalanan. Sementara itu, musik ceria membantu mengalihkan perhatian dengan mengaktifkan sistem penghargaan di otak.

Sebaliknya, musik sedih justru dapat memperkuat emosi negatif yang memperburuk gejala. Meski studi ini dilakukan menggunakan simulasi mobil dan melibatkan jumlah peserta yang relatif kecil, peneliti yakin temuan mereka bisa diterapkan pada berbagai moda transportasi.

"Kerangka teori utama tentang asal-usul mabuk perjalanan berlaku secara luas untuk penyakit yang disebabkan oleh berbagai kendaraan. Oleh karena itu, temuan studi ini kemungkinan juga berlaku untuk mabuk perjalanan yang dialami selama perjalanan udara atau laut," jelas Dr. Yue.

Ia pun memberikan saran praktis yang bisa langsung dicoba para traveler.

"Berdasarkan kesimpulan kami, individu yang mengalami gejala mabuk perjalanan selama perjalanan dapat mendengarkan musik yang ceria atau lembut untuk meredakannya," kata Dr. Yue.




(upd/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads