Aktivis Lingkungan yang Semprotkan Cat Oranye ke Stonehenge Diadili

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Aktivis Lingkungan yang Semprotkan Cat Oranye ke Stonehenge Diadili

Syanti Mustika - detikTravel
Sabtu, 25 Okt 2025 08:06 WIB
Dua aktivis semprot cat bubuk ke Stonehenge
Dua aktivis semprot cat bubuk ke Stonehenge bulan Juni 2024 (Just Stop Oil)
Jakarta -

Juni tahun lalu, dua aktivis dari kelompok Just Stop Oil melancarkan aksi protes dengan cara menyemprotkan cat bubuk berwarna oranye ke situs Stonehenge. Di pengadilan mereka mengatakan ingin menyampaikan pesan dengan cara spektakuler.

Dilansir dari Daily Mail, Jumat (24/10/2025) dalam sidang yang digelar hari Kamis, salah satu aktivis Rajan Naidu (74) mengatakan bahwa tabung yang digunakan untuk menyemprotkan bubuk oranye sama dengan yang digunakan dalam festival warna Hindu. Dia membela diri, aksinya bersama mahasiswa Universitas Oxford, Niamh Lynch (23 tahun) bukanlah aksi yang mengancam.

Dalam aksinya, mereka berdua ditemani oleh Luke Watson, 36. Ketiganya menyangkal tuduhan sengaja menyebabkan gangguan publik dan merusak monumen kuno yang dilindungi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada hari Senin, pengadilan mendengar bahwa Watson mengantar mereka berdua ke Stonehenge dengan Ford Fiesta, sementara Lynch dan Naidu menggunakan alat pemadam kebakaran untuk menyemprotnya dengan tepung maizena dan bedak talk yang 'bernoda' oranye.

"Stonehenge dipilih sebagai target oleh aktivis Just Stop Oil untuk memberikan dampak maksimal," kata jaksa penuntut.

ADVERTISEMENT

Naidu mengatakan kepada pengadilan ia menggunakan bubuk oranye itu hanya untuk menimbulkan efek spektakuler saja, tanpa mengurangi pesan yang ingin mereka sampaikan.

"Kami ingin melakukannya dengan cara yang spektakuler, seperti trik sulap, tetapi tidak akan menimbulkan kerusakan atau kerugian apa pun. Akan terlihat spektakuler, tetapi ketika debu mereda, semuanya akan bersih," katanya.

Naidu mengatakan bahwa tabung yang digunakan adalah merek yang digunakan di India sebagai bagian dari perayaan festival warna Hindu, Holi. Dan bubuk warna itu aman dan mudah dibersihkan.

"Saya berharap tidak ada biaya, tetapi kami telah menyampaikan pesan kami," ujarnya.

Pengadilan sebelumnya telah mendengar bahwa biaya pembersihannya adalah Β£620. Naidu menambahkan bahwa ia dan Lynch akan dengan senang hati membersihkan batu-batu itu sendiri dengan alat yang tepat jika polisi meminta mereka.

Para aktivis ini pun membela diri dan membantah tuduhan merusak situs Stonehenge.

"Stonehenge adalah sesuatu yang begitu kuat, bahkan pikiran untuk merusaknya pun tidak muncul, itu adalah tempat suci, tempat yang sangat istimewa bagi semua manusia," kata Naidu.

Rekaman ponsel yang diputar di pengadilan sebelumnya menunjukkan Lynch menyemprotkan bubuk oranye ke monumen tersebut, lalu beberapa detik kemudian Naidu bergabung dengannya dan mulai melakukan hal yang sama.

Klip video lainnya menunjukkan Lynch dan Naidu mengabaikan seorang petugas polisi ketika ditanya mengapa mereka melakukan demonstrasi, beberapa saat setelah mereka diduga melakukan vandalisme terhadap Stonehenge. Terdapat juga rekaman saat keduanya ditangkap dan diborgol di depan Stonehenge. Sidang kasus ini masih berlanjut.




(sym/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads