Gara-gara populasi manusia yang terus menurun, sekarang warga Jepang lebih sering melihat penampakan beruang daripada orang.
Jepang tengah dihadapkan fenomena serangan beruang hitam yang meningkat hingga memakan korban jiwa dalam beberapa waktu terakhir.
Kejadian ini semakin membuat warga terutama yang tinggal di daerah pinggiran dan kota kecil cemas, lantaran jumlah penduduk yang semakin menyusut, sedangkan populasi beruang terus bertambah.
Jumlah populasi beruang di Jepang memang meningkat beberapa tahun terakhir, termasuk jumlah kasus serangan hewan itu terhadap manusia.
Dikutip ABC News, beberapa pihak menyebut populasi beruang hitam di Jepang saat ini mencapai sekitar 44.000 atau tiga kali lipat dibanding pada 2012 silam.
Sementara itu, jumlah populasi beruang sekitar 12.000 ekor, di mana mayoritas dari hewan ini berada di Pulau Hokkaido.
Tak cuma jumlah, serangan beruang terhadap warga juga meningkat. Menurut studi baru yang dilakukan The Asahi Shimbun, sebagian besar serangan beruang tahun ini justru terjadi di kawasan berpenduduk.
Sebanyak 114 dari 172 orang atau sekitar 66 persen korban yang terluka atau tewas akibat serangan beruang antara April hingga 22 Oktober 2025 berada di wilayah yang dikategorikan sebagai "area permukiman."
Kategori tersebut mencakup kawasan perkotaan dan lahan pertanian. Ini menjadikan tahun ini sebagai salah satu periode dengan jumlah serangan beruang terbanyak yang pernah tercatat.
Data bulanan menunjukkan bahwa antara April hingga Juni, sebagian besar insiden terjadi di kawasan hutan saat korban tengah mencari sayuran liar, mendaki gunung, atau memancing.
Namun, sejak Juli, pola tersebut berubah. Serangan beruang di kawasan permukiman mulai melampaui yang terjadi di hutan. Studi memaparkan antara September hingga 22 Oktober 2025, sebanyak lebih dari 80 persen dari serangan beruang yang terjadi berlangsung di wilayah berpenduduk.
Prefektur Akita mencatat konsentrasi serangan tertinggi dengan 25 orang diserang antara 2 hingga 22 Oktober; seluruh korban terluka mengalami insiden itu di kawasan permukiman.
Sementara itu, korban jiwa akibat serangan beruang pada tahun fiskal ini juga mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni 10 orang.
Jumlah korban tewas ini melampaui rekor sebelumnya sebanyak enam korban pada tahun fiskal 2023. Dari total tersebut, enam korban dilaporkan diserang di kawasan permukiman, termasuk di rumah dan fasilitas publik.
Simak Video "Video: Polisi-TNI-Damkar Evakuasi Beruang Madu yang Terjerat Jebakan"
(wsw/wsw)