Kisah Bule Pemecah Rekor 5 Bulan Naik Mobil Listrik dari Jerman ke Bali

Aryo Mahendro - detikTravel
Rabu, 05 Nov 2025 16:05 WIB
Rainer Zietlow berpose di depan mobil listrik yang dikendarainya dari Jerman hingga tiba di Bali (Foto: Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar -

Rainer Zietlow, pemegang aneka rekor Guinness World Record menghabiskan waktu lima bulan untuk menyetir mobil listrik VW dari Jerman ke Bali. Ini kisahnya:

Rainer Zietlow adalah pemegang Guinness World Record untuk beberapa kategori, di antaranya pengemudi pertama yang menyetir di ketinggian 6.081 meter pada 2005 hingga melintasi 6 benua menggunakan mobil berbahan bakar gas di 2006.

Kini, Rainer Zietlow akhirnya tiba di Bali setelah mengendarai mobil listrik dari bengkel resmi Volkswagen (VW) di Hannover, Jerman. Butuh waktu sekitar lima bulan menyetir mobil hingga akhirnya dia menginjakkan kaki di Indonesia.

Rainer pun menuturkan sekelumit kisahnya selama berpetulang sembari mengendarai mobil Volkswagen ID.Buzz tipe enam kursi. Ia mengunjungi sejumlah negara selama perjalanan panjang itu.

"Semua sudah saya persiapkan. Yang seru itu saat saya masuk di China," tutur Zietlow saat ditemui di KEK Kura-Kura, Denpasar, Bali, Selasa (4/11/2025).

Rainer menuturkan dirinya berangkat dari bengkel Volkswagen di Hannover, Jerman pada 1 Juli 2025. Setelah menempuh perjalanan sejauh puluhan ribu kilometer (km) dan mengunjungi sebanyak 47 negara di sisi barat Jerman, Zietlow akhirnya tiba di Jakarta.

Dari Jakarta, ia kembali melanjutkan perjalanan mengendarai mobil ke Semarang, Surabaya, hingga Bali. Selama 97 hari perjalanan dari Hannover, petualangan Rainer awalnya berjalan mulus.

Pengalaman Tidak Menyenangkan di China

Rainer mengambil rute Asia timur di sisi selatan, lalu masuk ke China. Ia mengaku menghadapi hal tidak menyenangkan saat tiba di China bagian barat. Sebab, semua warga asing dilarang keras berkeliaran secara bebas di Negeri Tirai Bambu itu.

"Saya sudah mengurus visa secara online untuk semua negara yang akan saya lewati. Kecuali China. Saya tidak bisa bebas di sana," kata Rainer.

"Arah perjalanan saya sudah diatur pemerintah China dan saya wajib didampingi pemandu. Sejak awal hingga akhir," imbuhnya.

Rainer mengaku tidak nyaman dengan cara pemerintah China menangani orang asing seperti itu. Hal yang sama juga dialaminya saat sampai di Tibet.

"Karena mereka ingin mengendalikan kita. Mereka sekali ingin tahu di mana kita berada," ujarnya.

Setelah pelesiran di China, Rainer melanjutkan perjalanan ke daratan Korea, hingga tembus ke Jepang, lalu masuk ke sejumlah negara di Asia Tenggara. Salah satu negara yang ia hindari adalah Myanmar.

Hingga akhirnya, Rainer tiba di Indonesia. Selama perjalanan dari Jerman, Rainer tidak selalu menginap di dalam mobil. Sesekali dia bermalam di hotel yang sudah diatur oleh kenalannya di beberapa negara, termasuk di Indonesia.

"Di dalam mobil ini sudah saya modifikasi sedikit. Ada dua kotak berisi kabel-kabel listrik, kasur untuk saya tidur, dan satu kotak untuk tempat pakaian saya. Ada juga dua ban serep dan perlengkapan lainnya," sebutnya.



Simak Video "Video: Viral Bule Ngamuk di SPBU Bone gegara Ditolak Isi BBM Tanpa Barcode"


(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork