×
Ad

Warga China Ramai-ramai Batalkan Trip ke Jepang, Peluang untuk Hotel Indonesia?

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 20 Nov 2025 09:25 WIB
Ilustrasi kamar Hotel Artotel (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Hubungan tegang China-Jepang mempengaruhi kunjungan turis China. Akankah itu menjadi peluang hotel-hotel di Indonesia?

Ketegangan hubungan diplomasi antara China dengan Jepang itu diakibatkan pernyataan Perdana Menteri Sanae Takaichi tentang potensi kontingensi Taiwan. China kemudian melarang warganya untuk liburan ke Jepang.

Turis-turis China pun mengalihkan kunjungan ke negara lain. Salah satu yang menjadi tujuan favorit adalah Korea Selatan dan Singapura, serta Bali.

Bagaimana dengan hotel-hotel di Jakarta? Artotel Group, sebagai jaringan hotel lokal Indonesia, melihat ada peluang untuk menggaet turis premium China.

"Kita sudah kerja sama dengan salah satu brand yang dimiliki oleh Xinjiang dan itu kita fokusnya ke market China. Sekarang ini banyak turis China yang masih 'tidur' karena dulu Covid kan. Sebelum Covid kan turis China merajai destinasi dunia termasuk Bali, tapi karena Covid ada perubahan nih pada gaya traveling dan banyak yang premium traveler-nya. Nah, sebenarnya ini yang kita cari, lebih ke quality tourism," kata Chief Operating Officer Artotel Group Eduard Rudolf Pangkerego, Rabu (19/11/2025).

Eduard menambahkan bahwa Artotel memiliki properti di PIK yang marketnya dominan turis China. Dengan adanya kondisi diplomatik sekarang, Eduard melihat sebuah peluang.

"Kita di dunia pariwisata, kita harus melihat panggung yang satu, panggung yang dua, apapun kondisinya, di manapun, ada hotel. People tuh tetap akan traveling, terlepas dia mau tiba-tiba masalah bisnis, masalah leisure, tetap mereka akan traveling. Jadi opportunity hotel sebagai akomodasinya mereka di manapun itu, tinggal nanti gimana kita manfaatkan opportunity itu karena persaingannya lebar," ujar dia.

Untuk menggaet turis China, Artotel memanfaatkan platform populer di China dan mempromosikan propertinya yang ada di destinasi Indonesia. Selain Bali, Artotel juga mendorong turis China menjelajahi destinasi lain.

"Kita pakai platform online yang sangat familiar di market China dan kelihatan supply-nya bahwa itu dari China. Dan yang kita incar bukan hanya yang tinggal di China, tapi turis China yang lagi traveling di Singapura, Malaysia, dan Thailand misalnya. Kita bilang lanjutinlah Indonesia dan kita dorong bukan cuman ke Bali, ada juga Jogja, Bromo, Bandung, hingga Jakarta. Itu yang di kita kelola supaya market ini well inform dan dan mereka jalannya juga ke hotel-hotel kita dan hotel lain juga," dia menambahkan.

Saat ini belum terlihat pergerakan turis China sebagai imbas larangan ke Jepang. Namun, Eduard mengatakan imbas konflik itu akan terlihat menjelang akhir tahun dan perayaan Imlek nanti.

"Belum kelihatan, karena pasti itu impact-nya mungkin 1 bulan, 2 bulan lagi. Di mana impact-nya itu yang akan kita lihat akhir tahun sama nanti pas Chinese New Year," kata dia.



Simak Video "Video Minibus Wisatawan China Tabrak Pohon di Bali, 5 Orang Tewas"

(sym/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork