Lagi, Terjadi Kebakaran di Kabin Pesawat karena Powerbank

Pesawat Scoot dari Hong Kong ke Singapura mendarat darurat karena kebakaran kecil di kabin. Powerbank yang kepanasan diduga menjadi pemicu api.

Dilansir dari Strait Times, Selasa (25/11/2025) maskapai Scoot membenarkan insiden itu. Maskapai juga mengatakan tak ada penumpang maupun kru yang terluka.

"Scoot mengonfirmasi bahwa power bank yang kepanasan menyebabkan api kecil di kabin, yang segera dipadamkan oleh awak kabin kami," keterangan maskapai.

Seorang penumpang di pesawat membagikan video itu di medsos pada 22 November sembari menjelaskan saat itu tercium bau terbakar yang menyengat di dalam kabin saat pesawat hendak mendarat. Sebuah video yang menyertai unggahan tersebut menunjukkan beberapa pramugari mengelilingi sebuah barang di lantai kabin sementara para penumpang hanya menonton.

Seorang penumpang bercerita kepada Strait Times, bahwa dia melihat pramugari bergegas ke bagian tengah kabin, lalu bolak balik untuk mengambil sarung tangan pelindung, es, dan alat pemadam api.

"Mereka menyeret tas ke bagian belakang pesawat," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa mereka meletakkan sesuatu yang tampak seperti tas laptop hitam di toilet. Para penumpang juga diinstruksikan untuk tetap duduk dan tidak mengambil foto atau video.

Dia menambahkan bahwa penumpang baru diberitahu bahwa ada kebakaran melalui pengumuman dari pilot setelah pesawat mendarat. Dan mereka tidak dapat segera turun dari pesawat karena petugas pemadam kebakaran harus memeriksa kabin.

"Ada sedikit kepanikan karena kami tidak yakin apakah situasinya telah sepenuhnya teratasi. Bau asap dan bahan kimia menambah ketidaknyamanan," penumpang itu bercerita.

Seorang juru bicara Scoot mengatakan bahwa tidak ada korban luka yang dilaporkan dan layanan darurat bandara telah bersiaga saat pesawat tiba di Singapura.

"Semua penumpang dan kru turun dengan normal setelah pesawat mendarat tanpa masalah di Singapura pada 22 November pukul 21.06 waktu setempat. Scoot dengan tulus meminta maaf atas gangguan dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Keselamatan pelanggan dan kru kami tetap menjadi prioritas utama kami," kata jubir.