Jumlah wisatawan China ke Nara menurun drastis belakangan ini dan telah mempengaruhi kedatangan bus wisata. Namun, turis Taiwan dan Korea datang menggantikan kekosongan.
Nara, kota bersejarah yang terkenal dengan taman dan rusa-rusanya yang jinak, sempat khawatir dengan jumlah kunjungan wisatawan setelah pemerintah China mengimbau warganya untuk tidak liburan ke negeri sakura. Selama ini, turis China mendominasi di sana.
Dikutip dati Soranews24, Rabu (3/12/2025), kekhawatiran itu tidak terbukti. Nara tetap ramai oleh wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di area Taman Nara diperkirakan sekiranya 80% adalah wisatawan asing. Menurut laporan reporter Soranews24 bernama Haruka Takagi menyebut ketika berkunjung ke tempat tersebut banyak mendengar percakapan berbahasa Mandarin. Selain itu banyak juga yang wisatawan yang menggunakan bahasa Inggris dan bahasa lainnya.
Kerumunan terbesar terlihat di sekitar Gerbang Selatan Kuil Todaiji, pintu masuk menuju aula utama yang memamerkan patung Buddha raksasa, Daibutsu.
Dari penelusurannya, di parkiran bus wisata Haruka berbincang dengan seorang petugas keamanan. Ketika ditanya soal dampak imbauan dari China, sang petugas itu mengatakan mulai ada penurunan wisatawan China yang datang imbas dari ketegangan tersebut.
"Kami masih menerima banyak wisatawan mancanegara, tetapi jumlah wisatawan China jauh lebih sedikit akhir-akhir ini. Bus wisata yang datang juga semakin sedikit. Saya yakin imbauan perjalanan berpengaruh, tetapi saya dengar China juga sedang tidak begitu ramai akhir-akhir ini," kata petugas itu kepada Haruka.
Haruka sempat menyebut bahwa ia masih beberapa kali mendengar wisatawan berbahasa Mandarin. Petugas lalu menjelaskan bahwa banyak wisatawan Taiwan juga datang ke Nara, jadi sebagian percakapan yang terdengar bisa saja berasal dari rombongan Taiwan.
Hal serupa disampaikan penjual cemilan di sana. Katanya meski ada penurunan jumlah wisatawan China, ia masih tetap aman secara pemasukan karena kini banyak kunjungan dari wisatawan Korea.
"Saya rasa Nara masih menerima banyak wisatawan dari China saat ini, karena mereka harus membayar biaya untuk membatalkan reservasi. Tapi sebenarnya, akhir-akhir ini kami banyak menerima pengunjung dari Korea. Jadi, untuk toko kami, imbauan perjalanan dari pemerintah China tidak terlalu mempengaruhi kami saat ini," ujar penjual cemilan.
Dampak Sesungguhnya Masih Menunggu Waktu
Para pedagang memperkirakan efek nyata dari imbauan China baru akan terlihat dalam beberapa bulan. Banyak wisatawan yang sudah terlanjur memesan hotel dan paket wisata sebelum imbauan dikeluarkan.
Biasanya, penurunan besar justru terjadi pada wisatawan yang baru akan merencanakan perjalanan untuk musim dingin hingga awal musim semi.
Untuk saat ini, Nara masih terasa seperti bisa dari kunjungannya. Wisatawan tetap datang dan toko-toko tetap buka.
(upd/fem)












































Komentar Terbanyak
Sumut Dilanda Banjir Parah, Walhi Soroti Maraknya Deforestasi
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak
Viral Tumbler Penumpang Raib Setelah Tertinggal di KRL, KAI Sampaikan Penjelasan