Duh, 28 Rumah Adat di Kampung Waru Wora Sumba Terbakar Hebat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Duh, 28 Rumah Adat di Kampung Waru Wora Sumba Terbakar Hebat

Yufengki Bria - detikTravel
Senin, 08 Des 2025 09:29 WIB
Duh, 28 Rumah Adat di Kampung Waru Wora Sumba Terbakar Hebat
Petugas gabungan berupaya memadamkan api yang membakar 28 rumah adat di Kampung Waru Wora, Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya,Β Sumba Barat, NTT, Jumat (5/12/2025). (Dok. Polres Sumba Barat)
Jakarta -

Rumah adat di Kampung Waru Wora, Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), ludes terbakar. Nggak cuma satu, tetapi 28 rumah terbakar habis.

Kebakaran hebat itu turut mengakibatkan sebanyak 139 orang terdampak. "Kebakaran dahsyat tersebut mengakibatkan 26 rumah hangus total dan dua rumah terbakar sebagian," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Henry Novika Chandra kepada detikBali, Sabtu (6/12/2025), dikutip Senin (8/12).

Kebakaran terjadi pada Jumat (5/12) sore. Menurut Henry, ratusan jiwa tersebut kini kehilangan tempat tinggal. Meski begitu, dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian material cukup besar," kata Henry.

ADVERTISEMENT


Henry menuturkan kebakaran bermula saat sejumlah warga datang ke Kampung Waru Wora untuk mengambil kayu sebagai material pembuatan kandang babi. Mereka melihat kobaran api membakar atap belakang rumah warga bernama Marsel Yeru.

Warga berteriak meminta pertolongan dan memanggil pemilik rumah. Mereka juga berupaya memadamkan api secara manual dengan menaiki atap dan menurunkan alang yang terbakar. Namun, kobaran api dengan cepat merambat dan terus membesar.

"Dalam hitungan menit saja kobaran api merambat ke rumah-rumah lain yang berdekatan hingga para warga tidak mampu lagi mengendalikannya," tutur Henry.

Henry mengatakan Kampung Adat Waru Wora merupakan situs budaya yang menyimpan nilai sejarah dan tradisi masyarakat Lamboya. Di kawasan tersebut terdapat 36 rumah adat berbentuk menara beratap ilalang dengan dinding kayu serta bambu.

Petugas gabungan bersama warga berjibaku menjinakkan si jago merah menggunakan tiga mobil tangki air. Menurut Henry, api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 17.45 Wita. Ia menegaskan polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

"Hingga malam itu petugas dan masyarakat masih melakukan pendinginan untuk mencegah api kembali menyala. Sampai saat ini sudah aman," ujar Henry.

***

Selengkapnya klik di sini.




(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads