Antisipasi Lonjakan Penumpang Nataru, Kemenhub Pastikan 257 Bandara-368 Pesawat Oke

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Antisipasi Lonjakan Penumpang Nataru, Kemenhub Pastikan 257 Bandara-368 Pesawat Oke

Femi Diah - detikTravel
Senin, 15 Des 2025 06:12 WIB
Antisipasi Lonjakan Penumpang Nataru, Kemenhub Pastikan 257 Bandara-368 Pesawat Oke
Kepadatan penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. (Dok. Bandara Ngurah Rai)
Jakarta -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan sebanyak 257 bandar udara di seluruh Indonesia siap melayani angkutan Natal 2025 dan tahun baru 2026. Kemenhub juga meyakini 368 pesawat dari berbagai maskapai siap beroperasi.

Kepastian itu diberikan setelah dilakukan inspeksi menyeluruh terhadap fasilitas, operasional, serta standar layanan bandara. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F Laisa, mengatakan inspeksi dilakukan oleh Inspektur Bandar Udara pusat bersama inspektur dari Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) wilayah I hingga X.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah melaksanakan inspeksi kesiapan operasional bandar udara dalam rangka penyelenggaraan angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di 257 bandar udara," ujar Lukman, dikutip dari Antara, Senin (15/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inspeksi dibagi dalam dua tahap. Pertama, inspektur dari kantor pusat melakukan pemeriksaan di 12 bandara, antara lain Bandara Husein Sastranegara, Binaka, Morowali, Adi Sutjipto, Lede Kalumbang, Betoambari, Umbu Mehang Kunda, Depati Amir, Silampari, Kalimarau, Sultan Babullah, dan H Asan Sampit.

ADVERTISEMENT

Kedua, inspektur dari masing-masing Kantor OBU melaksanakan inspeksi di 245 bandara sesuai wilayah kerjanya.

Menurut Lukman, fokus utama inspeksi meliputi sisi udara seperti runway, taxiway, apron, alat bantu navigasi, sistem kelistrikan, pelayanan darurat, hingga sistem drainase. Selain itu, sisi darat seperti terminal penumpang juga diperiksa secara menyeluruh.

"Tidak kalah penting, kesiapan para inspektur juga menjadi bagian dari penilaian," kata dia.

Hasil inspeksi tersebut kemudian direkap dan diserahkan kepada Direktur Bandar Udara serta Kepala Kantor OBU untuk segera ditindaklanjuti oleh pengelola bandara.

"Tujuannya agar pada saat pelaksanaan Natal dan Tahun Baru, seluruh layanan berjalan lancar, aman, dan selamat," kata Lukman.

Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Bencana Alam

Dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem dan bencana alam, Ditjen Perhubungan Udara juga telah mengeluarkan sejumlah arahan kepada Kepala OBU dan seluruh pemangku kepentingan penerbangan. Arahan tersebut mencakup peningkatan kewaspadaan operasional, penyampaian informasi cuaca dan kondisi runway kepada pilot, serta pemantauan runway secara berkala.

Selain itu, bandara diminta mencegah dan membersihkan potensi bahaya seperti foreign object debris (FOD), memperkuat koordinasi lintas instansi, serta menyiapkan langkah cepat apabila terjadi kondisi darurat atau bencana alam.

"Kami juga menekankan kewajiban pelaporan segera jika terjadi incident, accident, atau kejadian signifikan lainnya," kata Lukman.

Dia berharap angkutan udara nataru 2025 dapat memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman, aman, dan selamat bagi masyarakat.

Proyeksi Penumpang Tembus 5 Juta Orang

Sementara itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memproyeksikan jumlah penumpang angkutan udara selama libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026 mencapai 5.050.194 orang, baik penerbangan domestik maupun internasional.

Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara, Achmad Setiyo Prabowo, menyebutkan jumlah tersebut terdiri dari 3.899.176 penumpang domestik dan 1.151.018 penumpang internasional.

Meski peningkatannya tidak terlalu signifikan dibanding tahun sebelumnya, Kemenhub tetap optimistis mobilitas masyarakat akan meningkat seiring tingginya kebutuhan perjalanan liburan.

Untuk rute domestik, pergerakan penumpang tertinggi masih diprediksi berasal dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta, khususnya rute Jakarta-Denpasar, Jakarta-Surabaya, Jakarta-Medan, dan Balikpapan-Jakarta.

Sementara rute internasional favorit antara lain Jakarta-Singapura, Denpasar-Singapura, Jakarta-Kuala Lumpur, dan Denpasar-Kuala Lumpur.

Kesiapan Armada dan Stimulus Tiket

Dari sisi armada, saat ini Indonesia memiliki 568 unit pesawat, tetapi hanya sekitar 368 pesawat yang dalam kondisi siap operasi. Sisanya masih menjalani perawatan.

"Kondisi armada belum sepenuhnya pulih seperti sebelum pandemi. Jumlah pesawat yang serviceable masih terbatas, sehingga rotasi menjadi lebih ketat, terutama saat cuaca buruk atau gangguan teknis," ujar Setiyo.

Untuk menjaga keterjangkauan harga tiket, pemerintah menyiapkan berbagai stimulus, antara lain PPN ditanggung pemerintah sebesar 6 persen, diskon fuel surcharge, diskon tarif jasa kebandarudaraan hingga 50 persen, penurunan harga avtur di 37 bandara, serta perpanjangan jam operasional bandara.

"Jika digabungkan, kebijakan tersebut bisa menurunkan harga tiket sekitar 12-13 persen," ujar Setiyo.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Polri Prediksi Pergerakan Natal dan Tahun Baru 2026 Naik 8,83 Juta Orang"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads