×
Ad

Candi Mendut Dipugar, Pedagang Menjerit Omzetnya Anjlok

Eko Susanto - detikTravel
Senin, 15 Des 2025 17:05 WIB
Suasana sepi di candi Mendut dikeluhkan pedagang (Eko Susanto/detikJateng)
Magelang -

Candi Mendut sedang dipugar. Pedagang pun mengeluhkan proses pemugaran itu. Mereka mengeluh omzetnya anjlok parah.

Proses pemugaran Candi Mendut yang sampai saat ini belum juga rampung berdampak sepinya pengunjung hingga membuat pendapatan pedagang turun drastis.

Pantauan di lokasi, suasana pengunjung di Candi Mendut terlihat sepi. Sepinya kunjungan wisatawan diduga karena Candi Mendut masih dalam proses pemugaran.

Sepinya kunjungan wisatawan di Candi Mendut baik turis domestik maupun mancanegara dirasakan para pedagang. Sejumlah pedagang suvenir mengaku pendapatan menurun semenjak pemugaran candi berlangsung.

"Terutama di perekonomian, ibaratnya nggak ada pendapatan. Karena sepi, biasanya di (candi) Mendut ada turis, rata-rata turis mancanegara," kata Pujiani (40), pedagang suvenir di Candi Mendut, Minggu (14/12).

"Travel-travel yang bawa tamu, nggak diampirke ke sini. Jadi pendapatan sangat berkurang. Kayak ini (pengunjung) nggak jadi masuk karena melihat keadaan seperti ini (candi ada perancah)," sambung Pujiani yang disapa Puji.

Sepinya pengunjung tersebut, kata Puji, terasa selama proses pemugaran atau kayu-kayu dipasang. Menurutnya, pada awalnya pengunjung masih berdatangan.

"Sehari, dua hari, tiga hari, masih oke. Kesekian kali sudah, mereka (pengunjung) nggak mau ke sini," imbuh Puji yang berjualan suvenir.

"(Pendapatan sebelum pemugaran). Nggak tentu, tapi rata-rata kalau sebulan ya sekitar Rp 3 juta ke atas. Sekarang zonk, seminggu nggak laku, kadang laku satu. Kalau dulu, Insyaallah tiap hari ra keitung (nggak mesti) berapa dapat (uang)," ujarnya.

Puji menambahkan, pedagang di kompleks Candi Mendut yang tergabung dalam paguyuban kurang lebih ada 74 orang pedagang. Kemudian, saat ini yang aktif sekitar 60-an.

"Mulai kayu-kayu dipasang itu, sekali mereka masih mau ke sini. Ketiga kali, keempat kali sudah tidak mau. Apalagi agen-agen itu menyarankan untuk tidak ke sini," kata dia.

Ia mengatakan, saat proses awal pemugaran tidak ada sosialisasi kepada pedagang. "Mau ada pemugaran, kita nggak dikasih tahu. Jadi, pedagang pun untuk menyesuaikan dengan adanya ini (pemugaran) kan kaget dan nggak bisa menyesuaikan dengan keadaan," tuturnya.

"Harapan pembangunan segera diselesaikan supaya perekonomian bisa (laku dagangannya). Intinya, dipercepat itu (pemugaran). Terus ada kios kan menyewa pada pemda. Untuk kios, harapan kami ada kompensasi, sewanya itu selama pembangunan ditiadakan atau dipotong atau diperingan," pintanya.



Simak Video "Video Curhat Pedagang Bunga di Pasar Rawa Belong: Atap Bolong-Jalan Rusak"


(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork