Parade Jakarnaval 2025 kembali digelar Pemprov DKI Jakarta sebagai agenda budaya tahunan untuk memperkuat identitas kota global melalui budaya lokal.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta ini mengusung tema 'Parade Kreasi Kota Global'.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Uus Kuswanto menegaskan Jakarnaval merupakan kalender rutin tahunan Pemprov DKI Jakarta yang terus dikembangkan dari tahun ke tahun. Tema parade kreasi kota global dipilih untuk menunjukkan bagaimana budaya lokal Jakarta dapat dikemas dan ditampilkan dengan standar internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jakarnaval ini merupakan agenda rutin tahunan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tahun ini mengangkat tema parade kreasi kota global, dengan harapan Jakarta ke depan benar-benar menuju kota global dengan meningkatkan budaya-budaya yang ada," ujar Uus.
Rangkaian kegiatan Jakarnaval tahun ini diisi dengan beragam pertunjukan seni budaya, mulai dari tarian tradisional Betawi seperti Tari Nandak Kipas dan Tari Lenggang Ondel, hingga iring-iringan parade yang menampilkan kreativitas komunitas dan pelaku industri kreatif Jakarta.
Ia menjelaskan, budaya lokal menjadi salah satu nilai jual penting bagi Jakarta dalam mewujudkan visi sebagai kota global. Melalui kegiatan seperti Jakarnaval, Jakarta menampilkan kekayaan budaya yang tidak hanya berakar pada tradisi lokal, tetapi juga dikemas agar mampu bersaing dan diterima secara internasional.
"Budaya ini nantinya menjadi nilai jual Jakarta menuju kota global. Bagaimana Jakarta menampilkan budaya-budaya yang bersandar internasional, salah satunya melalui kegiatan seperti yang dilaksanakan hari ini," lanjutnya.
Selain pertunjukan seni, Jakarnaval juga dimeriahkan dengan parade mobil hias bertema budaya dan karakter ikonik Jakarta. Sejumlah mobil hias menampilkan narasi kreativitas kota, mulai dari nuansa budaya Betawi hingga representasi pop culture yang dekat dengan masyarakat.
Acara ini juga dimeriahkan oleh musisi dan band tersohor Indonesia, seperti Naila Kharisma, club dangdut racun, RUBIKA, dan SKARBU.
Uus menekankan penguatan budaya lokal merupakan salah satu indikator utama Jakarta sebagai kota global. Upaya tersebut akan terus dilakukan secara berkelanjutan, seiring dengan peningkatan kualitas penyelenggaraan acara di tahun-tahun mendatang.
"Agenda ini akan terus kita lakukan dan kualitasnya akan terus ditingkatkan, sehingga Jakarta benar-benar menjadi kota global seperti yang diharapkan. Salah satu indikatornya adalah bagaimana Jakarta mampu meningkatkan dan menampilkan budaya yang ada dengan standar internasional," katanya.
Ia menambahkan, Jakarta ditargetkan masuk dalam jajaran 50 kota global dunia pada 2030. Oleh karena itu, kolaborasi dengan komunitas kreatif menjadi bagian penting dalam mendorong pengembangan budaya dan ekonomi kreatif di ibu kota.
"Mudah-mudahan apa yang dilaksanakan oleh teman-teman kreatif Jakarta ini juga dapat menggerakkan ekonomi kreatif, sekaligus meningkatkan budaya lokal Jakarta agar terus tampil dan dikenal secara internasional," ujarnya.
Melalui Jakarnaval 2025, Pemprov DKI Jakarta berharap tidak hanya menarik minat wisatawan lokal dan nasional, tetapi juga wisatawan mancanegara. Dengan demikian, Jakarta dapat semakin dikenal luas sebagai kota global yang memiliki kekayaan budaya dan kreativitas yang kuat.
(wsw/wsw)












































Komentar Terbanyak
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!