5 Tips berikut disusun detikTravel, Jumat (4/7/2014) berdasarkan pengalaman mendaki Gunung Ijen bersama tim adventure dari Explore Indonesia. Tips-tips berikut ini bisa membuat perjalanan pendakian Anda ke Gunung Ijen lebih mudah dan nyaman.
1. Siapkan fisik dan stamina yang fit
(Afif/detikTravel)
|
Medan trekkingnya adalah satu km pertama datar, satu km kedua menanjak dan satu km selanjutnya lebih berat. Di satu km kedua merupakan yang paling berat, karena medan yang dilalui jalannya berpasir dan tanjakan yang dilalui punya kemiringan sekitar 60 derajat.
Bagi yang melakukan pendakian pada dinihari atau sekitar pukul 02.30 WIB untuk melihat fenomena api biru, stamina Anda lebih terkuras lagi. Sebabnya, udara saat itu sangat dingin dan badan pasti menggigil.
Ada baiknya Anda istirahat atau tidur yang cukup sebelum melakukan pendakian ke Gunung Ijen. Selain itu, berolahraga seperti jogging beberapa hari sebelum mendaki Gunung Ijen juga baik untuk meningkatkan stamina. Fisik dan stamina Anda diwajibkan harus siap sebelum mendaki Gunung Ijen.
2. Siapkan perlengkapan jaket dan senter
(Afif/detikTravel)
|
Jaket berguna untuk menghangatkan badan, meski Anda mungkin merasa kegerahan saat perjalanan menanjak. Saat perjalan, Anda bisa melepas jaket tapi kenakanlah kembali saat berada di bagian Puncak Gunung Ijen. Tak hanya cuaca dingin, tapi angin kencang juga menusuk tulang pada pagi hari.
Senter jadi perlengkapan lainnya untuk penerangan. Senter berguna untuk perjalanan selama pendakian atau ketika perjalanan menuruni kawah untuk melihat api biru dari dekat. Tidak ada lampu penerangan di sepanjang jalur trekking Gunung Ijen. Senter pun juga menjadi faktor keselamatan.
3. Bawa perbekalan makan dan minum
(Afif/detikTravel)
|
Sebenarnya, Anda bisa menemukan warung makan saat berada di Pos Bundar yang ada di ketinggian 2.214 mdpl. Ini adalah pos terakhir yang hanya berjarak sekitar 400 meter dari Puncak Gunung Ijen. Ingat, warung makan di Pos Bundar hanya buka sampai malam hari saja. Saat dinihari, warung makan di sana tutup dan baru buka sekitar pukul 06.00 WIB.
Jangan lupa untuk menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah bekas makanan dan minuman sembarangan ya!
4. Kalau capek, istirahat dulu
(Afif/detikTravel)
|
Hal ini bisa jadi bumerang bagi diri Anda sendiri. Bisa saja badan Anda tiba-tiba drop karena ingin buru-buru naik ke atas puncak. Atau, bisa saja kaki Anda keseleo atau cidera karena terlalu lelah mendaki.
Oleh sebab itu, ada baiknya Anda beristirahat jika badan sudah terasa lelah. Jangan sungkan dan jangan malu, Anda bisa duduk di pinggiran jalan untuk meluruskan kaki atau memakan perbekalan. Isi energi dulu, lalu bersiaplah mendaki lagi!
5. Perhatikan larangan dan arahan dari petugas setempat
(Afif/detikTravel)
|
Selain itu, biasanya di Pos Paltuding sudah ada larangan mendaki jika aktivitas magma di Gunung Ijen sedang bahaya-bahayanya. Ya, Gunung Ijen adalah gunung berapi aktif dan bisa meledak sewaktu-waktu. Pendakian akan dilarang dalam batas waktu yang ditentukan.
Satu lagi, pendakian akan ditutup saat hujan deras. Sebabnya, trek yang dilewati adalah jalanan berpasir dan bakal licin saat terkena air hujan. Sebaiknya Anda memperhatikan arahan dan larangan dari petugas di Gunung Ijen sebelum mendakinya.
Halaman 2 dari 6
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks