Traveling tidak sekadar jalan-jalan liburan. Traveling melatih kita untuk mandiri, toleran, setia kawan, selain memberi pengalaman baru. Apakah pengalaman traveling membuat kamu menjadi orang yang lebih baik? Kamu bisa menilai diri sendiri berdasarkan 5 tanda yang dihimpun detikTravel, Kamis (15/1/2014) ini:
1. Tepat waktu
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sikap on time atau tepat waktu, adalah pelajaran positif yang akan kamu pelajari dengan cara traveling. Pengalaman bisa menjadi guru yang baik, betapa sikap tidak tepat waktu akan merugikan diri.
Risikonya saat traveling bukan main-main, tertinggal pesawat atau kereta lantaran datang terlambat bisa kamu alami kalau tidak tepat waktu. Traveling menuntut pribadi yang tepat waktu agar petualangan kamu bisa berjalan lancar.
2. Jaga lingkungan dan tak buang sampah sembarangan
Jangan mengaku petualang gaul atau jagoan traveling, jika belum pernah mendengar 3 prinsip internasional para traveler: Take nothing but picture, kill nothing but time, leave nothing but footprint. Ini adalah prinsip sejati para petualang untuk menjaga lingkungan.
Ya, petualang muda juga punya idealisme untuk tidak mengambil sesuatu dari alam kecuali potret dari kamera kita. Mereka juga tidak akan membunuh hewan atau tumbuhan, mereka hanya membunuh waktu, alias mengisi waktu luang dengan traveling.
Yang penting, mereka juga berkomitmen tidak meninggalkan sampah saat traveling. Yang mereka tinggalkan hanya jejak kaki. Luar biasa bukan? Membuang sampah sembarangan adalah kebiasaan buruk, tapi pasti kamu bisa mengubahnya.
3. Tidak iseng corat-coret
Vandalisme adalah salah satu kebiasaan buruk orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Tugu, monumen bahkan candi dicorat-coret dengan spidol atau cat semprot. Sungguh keterlaluan! Bukan begitu cara menunjukan eksistensi kamu sebagai traveler muda.
Belajarlah menikmati destinasi wisata dengan cara yang positif. Sebagai traveler, di sini kamu berlatih bersikap dewasa dan berempati. Coba dipikir deh dampak dari tindakan vandalisme yang kita lakukan.
Kalau mau membuktikan eksistensi kamu, caranya bukan corat-coret. Mendingan foto diri kamu di destinasi wisata dan upload di media social.
4. Tidak cengeng
Traveling tidak hanya soal suka ria saja. Kawah Ijen memang keren, tapi mendakinya butuh perjuangan. Karimunjawa pantainya cantik, namun kamu harus menyeberang laut dulu yang kadang berombak besar.
Traveling menuntut kita tidak banyak mengeluh dan cengeng. Kegiatan jalan-jalan menuntut sikap kita yang tahan banting, mental yang kuat untuk mencapai tujuan akhir dan tidak cengeng dengan tantangan yang menghadang. Maju terus!
5. Respek
Yang terakhir, tanda kamu adalah seorang traveler muda jempolan adalah memiliki sifat respek. Respek terhadap teman seperjalanan, respek terhadap sesama traveler yang dijumpai di jalan, dan respek terhadap warga lokal.
Traveling ke tempat yang baru akan membuat kamu bertemu orang-orang baru dan budaya yang tidak kamu kenal. Kamu juga akan bertemua dengan warga atau suku setempat yang memiliki gaya hidup berbeda.
Jangan meremehkan mereka, apalagi menganggap mereka orang kampung sementara kamu datang dari kota besar. Jangan salah, orang-orang kampung seringkali memiliki kebijaksanaan hidup yang mengagumkan para traveler yang berkenalan dengan mereka.
(shf/sst)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!