Terkadang turis dinilai sebagai orang yang membawa uang banyak. Sehingga, tidak jarang harga suvenir dan oleh-oleh dipatok tidak sesuai pasaran.
Banyak penjual suvenir dan oleh-oleh yang juga menjual berbagai macam barang serupa, namun kualitasnya berbeda-beda. Masih banyak hal lainnya yang dijumpai saat berburu oleh-oleh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Cari informasi dan survei toko dahulu
Sebelum memutuskan untuk membeli oleh-oleh, carilah terlebih dahulu informasi terkait. Seperti berbagai macam jenis barangnya maupun tempat yang menjual. Browsing informasi di internet dapat mempermudah traveler untuk mengindari kerugian saat berbelanja, dari segi harga maupun kualitas.
Jangan lupa juga untuk survei beberapa toko sebelum membeli. Biasanya, oleh-oleh yang sering dijumpai seperti makanan khas tidak hanya dijual oleh satu pedagang. Ini dapat membantu traveler untuk mendapatkan harga yang lebih murah dan bervariasi.
2. Selalu sedia uang tunai
Memakai kartu debit atau kredit memang jauh lebih aman dibandingkan membayar dengan uang tunai. Tetapi, tidak semua toko oleh-oleh menyediakan layanan pembayaran cashless atau non tunai.
Selain itu, uang tunai juga membantu traveler untuk berhemat. Pastikan juga uang dibagi dalam beberapa pecahan, agar lebih mudah saat berbelanja.
3. Jangan kalap belanja
Penting! Jangan sampai kalap saat berbelanja oleh-oleh. Pertimbangkan sebelum membeli dan beli secukupnya.
Tidak perlu menghabiskan dana yang sudah dianggarkan untuk membeli oleh-oleh, di satu toko. Siapa tahu di toko sebelah ada barang yang berbeda dan juga keren.
Barang yang dibeli pun baiknya yang jarang ada di sekitar tempat tinggal atau khas daerah tempat liburan saja. Jangan membeli barang yang pasaran.
4. Siapkan jurus tawar-menawar
Saat berbelanja oleh-oleh, ini saatnya untuk traveler mengeluarkan jurus tawar menawar yang jitu. Siapa tahu bisa lebih untung memperoleh harga yang cocok.
Rumusnya di seluruh dunia sama. Berapapun harga yang dilempar penjual, tawar sampai separuhnya bahkan sampai 75 persen. Dari situ tinggal nego harga. Biasanya penjual tidak mau lepas kalau tidak untuk. Tapi kalau untung, meskipun tipis, mereka akan lepas. Pura-pura kecewa dan pergi bisa jadi jurus untuk memaksakan harga yang kita pegang.
Biasanya, tawar-menawar akan lebih majur jika menggunakan bahasa daerah setempat. Traveler akan dirasa lebih akrab dengan penjual, bisa saja mereka berbaik hati memberikan harga murah atau bahkan bonus barang. Atau gunakanlah jurus andalan lainnya, yang penting tetap membuat dua belah pihak untung.
5. Selalu cek kualitas barang
Terakhir, yang juga penting adalah kualitas dari barang yang akan dibeli. Jangan sampai barang yang sudah tidak layak dijual terbawa hingga pulang nanti.
Ini bisa dilihat dari tanggal pembuatan dan kadaluarsa, segel yang masih tertutup, logo SNI, label BPOM atau logo halal bagi traveler yang muslim. Jika di luar negeri, pastikan barang masih dalam kondisi baik dan tidak cacat produksi, sebab akan mengecewakan hati dan sulit untuk ditukar lagi. (krn/fay)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda