Tingginya angka kesibukan di China dan tidak sebanding banyaknya laki-laki dan perempuan membuat masyarakatnya mengabaikan pernikahan. Untuk menyiasatinya, maka dibuatlah pasar untuk orang-orang yang ingin mencari jodohnya.
Dilihat dari Atlas Obscura, Jumat (14/12/2012), Pasar Nikah Shanghai sudah ada sejak tahun 1996. Jangan bayangkan pasar seperti biasanya. Di sini tak ada objek yang 'dijual'. Yang ada hanya 'CV' para jomblo. Uniknya, bukan mereka sendiri yang mengiklankan dirinya, tapi justru orang tuanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sayangnya, lambat laun tradisi unik ini mulai hilang karena modernisasi di Shanghai. Kebanyakan remaja di Shanghai juga sudah mulai gerah dengan orang tua mereka yang seakan ikut campur dalam urusan percintaan mereka.
Alhasil, nama-nama yang diiklankan di pasar ini sudah tak seramai dulu. Walaupun begitu, tetap saja banyak yang datang ke pasar ini untuk mencari jodoh. Tidak cuma warga negara China saja, wisatawan mancanegara juga banyak yang datang.
Memang, niat utama mereka memang bukan mencari jodoh, melainkan ingin melihat keunikan tradisi Pasar Nikah Shanghai ini. Tapi tak jarang wisatawan pulang dengan membawa nama calon jodohnya. Suit-suit...
(ptr/fay)












































Komentar Terbanyak
Hotel di Surabaya Jadi Saksi Bisu Pesta Seks 34 Pria, Ini Faktanya
Strategi Baru Bandara Kertajati Melawan Sepinya Penerbangan
Bali Kumpulkan Rp 309 Miliar Pungutan Wisman, Baru 37% Turis Asing yang Bayar