5 Kisah & Mitos Unik Danau Tiga Warna Kelimutu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Festival Danau Kelimutu 2014

5 Kisah & Mitos Unik Danau Tiga Warna Kelimutu

- detikTravel
Selasa, 19 Agu 2014 12:30 WIB
5 Kisah & Mitos Unik Danau Tiga Warna Kelimutu
(Sastri/detikTravel)
Ende - Gunung Kelimutu di Flores, NTT, punya 3 danau yang bisa berubah warna. Terlepas dari segi sains, ada beberapa kisah dan mitos yang dipercaya masyarakat setempat.

Banyak traveler bilang, Danau Kelimutu adalah salah satu bukti keajaiban alam. Betapa tidak, ada 3 danau yang bisa berubah warna. Mulai dari biru, hijau, merah, putih, sampai hitam.

Mitos dan kepercayaan warga lokal sangat berperan di dalamnya. Saat mengunjungi Danau Kelimutu beberapa waktu lalu, detikTravel berbincang dengan Herimanto, staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende. Dia bercerita soal kisah dan mitos unik seputar Danau Kelimutu. Berikut 5 di antaranya:

1. Danau yang dihuni roh

(Sastri/detikTravel)
Tiga danau tersebut masing-masing bernama Tiwu Ata Mbupu, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, dan Tiwu Ata Polo. Masyarakat setempat percaya, danau yang pertama dihuni oleh roh atau jiwa orang tua yang telah meninggal. Danau kedua dipercaya menjadi 'rumah' bagi jiwa muda-mudi. Sementara danau ketiga, konon dihuni arwah orang jahat.

"Danau kedua adalah yang paling sering berubah warna. Konon karena dihuni muda-mudi, mungkin jiwanya masih menggelora," tutur Herimanto.

2. Berubah warna secara misterius

(Sastri/detikTravel)
Ketiga danau tersebut bisa berubah warna secara misterius. Dari segi sains, terdapat satu jenis mineral dalam danau yang berubah sesuai kondisi geologis. Namun tak ada yang tahu pasti kapan danau-danau itu berubah warna. Pun tak ada yang pernah melihatnya.

"Pernah satu kali, petugas Taman Nasional melihat danau setengah berubah warna pada siang hari. Tapi tiba-tiba kabut muncul, menutupi danau. Waktu kabutnya hilang, warna danau kembali seperti semula. Tidak jadi berubah," kata Herimanto.

3. Ditemukan oleh orang Belanda, berwarna merah-putih-biru

(Sastri/detikTravel)
Danau Kelimutu ditemukan oleh orang Belanda bernama Van Such Telen, tepatnya pada 1915. Waktu itu ia memberitahu warga setempat, menemukan danau berwarna merah-putih-biru. Namun warga sempat tak percaya, karena itu adalah warna bendera Belanda.

"Tapi rupanya benar. Waktu pertama kali warga melihat, Danau Kelimutu berwarna merah, putih, dan biru," tambah Herimanto.

4. Roh pun diberi makan

(Sastri/detikTravel)
Adanya roh penghuni Danau Kelimutu tak sekadar jadi kepercayaan. Satu kali dalam setahun, masyarakat setempat 'memberi makan' para roh di ketiga danau lewat upacara Pati Ka Du'a Batu Ata Mata.

Ini adalah upacara pemberian sesaji kepada roh-roh penghuni Danau Kelimutu. Sesaji tersebut berupa sirih, pinang, rokok, nasi dan daging, diakhiri oleh arak/ tuak.

"Upacara juga termasuk acara makan besar untuk semua orang, dan menari Gawi (tarian adat-red) bersama," kata Herimanto.

5. Konon, airnya bening!

(Sastri/detikTravel)
Terlepas dari aneka warna yang tampak pada Danau Kelimutu, pernahkah ada ilmuwan yang benar-benar meneliti warna asli danau tersebut?

"Ya, pernah ada yang mengambil air dari danau tersebut. Tapi warnanya bening," kata Herimanto, tertawa. "Percaya tidak percaya, tapi alam di sini memang sangat erat hubungannya dengan kepercayaan," tambahnya.
Halaman 2 dari 6
Tiga danau tersebut masing-masing bernama Tiwu Ata Mbupu, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, dan Tiwu Ata Polo. Masyarakat setempat percaya, danau yang pertama dihuni oleh roh atau jiwa orang tua yang telah meninggal. Danau kedua dipercaya menjadi 'rumah' bagi jiwa muda-mudi. Sementara danau ketiga, konon dihuni arwah orang jahat.

"Danau kedua adalah yang paling sering berubah warna. Konon karena dihuni muda-mudi, mungkin jiwanya masih menggelora," tutur Herimanto.

Ketiga danau tersebut bisa berubah warna secara misterius. Dari segi sains, terdapat satu jenis mineral dalam danau yang berubah sesuai kondisi geologis. Namun tak ada yang tahu pasti kapan danau-danau itu berubah warna. Pun tak ada yang pernah melihatnya.

"Pernah satu kali, petugas Taman Nasional melihat danau setengah berubah warna pada siang hari. Tapi tiba-tiba kabut muncul, menutupi danau. Waktu kabutnya hilang, warna danau kembali seperti semula. Tidak jadi berubah," kata Herimanto.

Danau Kelimutu ditemukan oleh orang Belanda bernama Van Such Telen, tepatnya pada 1915. Waktu itu ia memberitahu warga setempat, menemukan danau berwarna merah-putih-biru. Namun warga sempat tak percaya, karena itu adalah warna bendera Belanda.

"Tapi rupanya benar. Waktu pertama kali warga melihat, Danau Kelimutu berwarna merah, putih, dan biru," tambah Herimanto.

Adanya roh penghuni Danau Kelimutu tak sekadar jadi kepercayaan. Satu kali dalam setahun, masyarakat setempat 'memberi makan' para roh di ketiga danau lewat upacara Pati Ka Du'a Batu Ata Mata.

Ini adalah upacara pemberian sesaji kepada roh-roh penghuni Danau Kelimutu. Sesaji tersebut berupa sirih, pinang, rokok, nasi dan daging, diakhiri oleh arak/ tuak.

"Upacara juga termasuk acara makan besar untuk semua orang, dan menari Gawi (tarian adat-red) bersama," kata Herimanto.

Terlepas dari aneka warna yang tampak pada Danau Kelimutu, pernahkah ada ilmuwan yang benar-benar meneliti warna asli danau tersebut?

"Ya, pernah ada yang mengambil air dari danau tersebut. Tapi warnanya bening," kata Herimanto, tertawa. "Percaya tidak percaya, tapi alam di sini memang sangat erat hubungannya dengan kepercayaan," tambahnya.

(sst/sst)

Hide Ads