Maid Cafe sudah menjadi ciri khas dari Kota Tokyo. Dilongok dari situs CNN Travel, Jumat (5/9/2014) kafe dengan tema Maid Cafe di Tokyo jumlahnya sudah lebih dari 217! Seperti apa sih Maid Cafe?
1. Mengenal Maid Cafe
(Twitter)
|
Para pelayan wanita didandani bagaikan pelayan-pelayaan sungguhan dengan celemek, kostum yang seragam dan bando. Selain kecantikan, mereka juga terlihat seksi dengan ada yang menggenakan rok di atas lutut dan tentu saja sangat centil. Hal itu bertujuan untuk mendatangkan turis dan membuatnya betah berlama-lama.
2. @home cafe
(@home cafe)
|
Begitu masuk ke dalamnya, Anda bakal disambut dengan para pelayan yang cantik. Dengan senyum manis, mereka akan mengantarkan Anda sampai duduk dan mengambil buku tamu. Rasanya seperti raja yang baru kembali ke istana saja. Kalau mau berfoto-foto dan berbincang dengan para pelayan @home cafe, siapkan kocek 1.900 Yen atau sekitar Rp 202 ribu. Dijamin, Anda bisa jatuh hati!
3. Schatz Kiste
(Facebook)
|
Yang asyik, para pelayan di Schatz Kiste bisa diajak menggambar manga dan menyiram tanaman bersama. Kadang, mereka punya berbagai kegiatan, seperti membaca buku bareng atau bermain Tamiya. Jika ada event-event seperti Halloween, mereka bakal menghias diri seperti zombie lho!
Banyak yang turis bilang kalau pelayan di Schatz Kiste sikapnya lebih dewasa. Walau tidak centil dan manja, tatapan dan paras cantiknya sudah cukup mencuri hati Anda. Bahkan, para pelayannya juga suka menyuapi turis pria.
4. Cafe & Kitchen Cos-cha
(Cafe & Kitchen Cos-cha)
|
Namun terkadang, mereka juga bisa ngambek dan jutek jika kalah bermain atau Anda tak terlalu memperhatikannya. Siapkan kocek mulai dari 500 Yen sampai 2.500 Yen atau sekitar Rp 50 ribu sampai Rp 280 ribu untuk bermain dengan mereka.
5. Memilih Maid Cafe sesuai selera dan bujet
(Twitter)
|
Ada banyak Maid Cafe di Tokyo, tinggal pilih sesuai selera dan isi dompet Anda...
Halaman 2 dari 6
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar