Serunya Jeprat-jepret & Selfie di Candi Jawi, Pasuruan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Serunya Jeprat-jepret & Selfie di Candi Jawi, Pasuruan

- detikTravel
Kamis, 04 Des 2014 11:35 WIB
Candi jawi yang tampak indah (Muhajir/detikTravel)
Pasuruan - Selain untuk kepentingan studi, Candi Jawi di Prigen, Pasuruan, juga menjadi lokasi yang dipilih turis untuk berfoto dan berselfie. Setiap hari, candi peninggalan Kerajaan Singasari ini tak pernah sepi dari pengunjung.

Candi yang dibangun pada abad ke-13 ini merupakan tempat penyimpanan abu raja terakhir Singasari, Kertanegara. Bentuk candi berkaki Siwa, berpundak Buddha dan terdapat relief pada dindingnya.

Candi ini berbentuk tinggi ramping seperti Candi Prambanan di Jawa Tengah dengan ukuran luas 14,24 x 9,55 meter dan tinggi 24,50 meter. Pintu candi menghadap ke timur menandakan candi ini bukan tempat pemujaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Candi yang berdiri di sisi Jalan Raya Pandaan-Prigen atau jalan menutu wisata Tretes ini tampak kokoh. Bangunannya yang menjulang paling tinggi dari bangunan sekitar menyita perhatian. Pengunjung yang berniat datang ke lokasi akan dengan mudah menemukannya. Banyak juga pengendara yang sekedar melintas akhirnya mampir.

Kolam berisi ikan yang ditumbuhi bunga teratai menambah cantik penampakan bangunan candi. Pemandangan candi kian memukau dengan lanskap Gunung Arjuna, Welirang dan Penanggungan.

Pengunjung yang datang ke candi ini tak menyia-yiakan pemandangan indah tersebut dengan mengarahkan bidikan kamera ke berbagai sudut. Mereka juga berfoto dengan latar candi dan berselfie.

"Pemandangannya indah, asyik buat foto-foto," ujar Okta, salah seorang pengunjung, Rabu (3/12/2014) kemarin.

Para pengunjung datang dari dalam dan luar kota seperti Surabaya, Mojokerto dan Sidoarjo. Untuk masuk ke lokasi candi, pengunjung dikenai tarif sukarela.

"Saya baru kali ini datang. Mumpung di sini habiskan saja, hahaha," kata Rohman, pengunjung yang sibuk menyiapkan kameranya.

Menurut Haris (31), pengelola candi, para pengunjung yang datang rata-rata hanya berfoto-foto dan sebagian lagi untuk kepentingan studi.

"Pada hari aktif setiap hari puluhan pengunjung datang, kalau hari libur bisa 100 pengunjung," ujar pria yang sudah 10 tahun yang menjadi tenaga honorer pengelola candi ini.

(aff/aff)

Hide Ads