Dilansir detikTravel dari situs resmi Kota Paraty, Senin (16/2/2015) dalam bahasa Inggris, Bloco da Lama disebut dengan 'mud street party' atau pesta lumpur. Semua orang tumpah ruah dan berpesta di dalam lumpur hitam.
Sejarahnya, tradisi unik tersebut muncul di Paraty pada tahun 1986. Saat itu ada sekelompok remaja yang tengah hiking ke dalam hutan. Agar tidak digigit nyamuk, remaja tersebut melumuri badan mereka dengan lumpur. Mungkin saat itu belum ada obat nyamuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebetulan para pemuda yang masih belepotan lumpur itu melintasi Paraty, dan malah berkembang menjadi perayaan atau karnaval di sana. Meski, para penjaja toko merasa kerepotan akan jejak lumpur yang bertebaran di lantai, tembok, dan jalanan kota.
Tapi di bawah terik matahari Paraty yang panas, kotor-kotoran di lumpur menjadi cara baru untuk bersenang-senang. Mulai dari masyarakat sekitar sampai turis asing, semuanya tidak takut kotor-kotoran di karnaval yang diberi nama Karnaval Bloco de Lama.
Termasuk, para gadis yang dalam balutan bikini ikut dalam pagelaran karnavalnya. Mereka ceria-ceria saja, walau kulit mulusnya dipenuhi lumpur hitam.
Selain para gadis, pria dan turis yang datang dipersilakan untuk ikut Karnaval Bloco de Lama. Lucunya, ada dari mereka yang memakai kostum makhluk rawa, kacamata, sampai mahkota. Semuanya tampil seksi dan maksimal untuk merayakan Bloco de Lama, sekalipun cuma warna hitam lumpur yang akan mereka dapat.
BACA JUGA: Pantai Copacabana di Brasil: Wanita, Bikini & Matahari
Untuk urusan tanggal, Karnaval Bloco da Lama selalu diselenggarakan rutin di Paraty setiap musim panas di hari Sabtu. Pastikan Anda cek tanggalnya dulu yang tersedia di situs resminya. Paraty sendiri merupakan wilayah yang masuk dalam kawasan Rio de Janeiro.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!