Jelajah Kelenteng See Hin Kiong di Kota Tua Padang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jelajah Kelenteng See Hin Kiong di Kota Tua Padang

Bayu Haryanto - detikTravel
Jumat, 19 Agu 2016 15:35 WIB
loading...
Bayu Haryanto
Kelenteng See Hin Kiong menjadi lokasi favorit pengunjung
Bangunan Kelenteng See Hin Kiong
Suasana Kelenteng See Hin Kiong saat imlek
Kelenteng See Hin Kiong tampak depan
Relief naga, salah satu pernak pernik yang menarik
Jelajah Kelenteng See Hin Kiong di Kota Tua Padang
Jelajah Kelenteng See Hin Kiong di Kota Tua Padang
Jelajah Kelenteng See Hin Kiong di Kota Tua Padang
Jelajah Kelenteng See Hin Kiong di Kota Tua Padang
Jelajah Kelenteng See Hin Kiong di Kota Tua Padang
Jakarta - Padang juga punya kota tua di Kampung Pondok. Di sana dapat dijumpai Kelenteng See Hin Kiong yang bersejarah.Kelenteng See Hien Kiong merupakan bangunan heritage yang memiliki nilai sejarah bagi warga keturunan Tiongkok di Padang dan menjadi tempat favorit untuk dikunjungi.Mau merasakan nuansa ala-ala negeri tirai bambu di Ranah Minang? Coba saja deh jalan-jalan ke perkampungan Tiongkok Kota Padang yang berlokasi di Jalan Kelenteng, Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatra Barat.Suasananya akan begitu mencolok dengan kehadirian pernak-pernik khas etnik Tiongkok seperti kelenteng, patung hingga aksara Tiongkok tiap rumahnya. Ditambah lagi bila memasuki hari Imlek, lampu lampion yang merah merona bergantungan menghiasi jalanan danΒ  bau dupa akan tercium disepanjang jalan ini.Atraksi barongsai pun tidak ketinggalan hadiri mewarnai kekahasan daerah Pondok yang masih termasuk dalam kawasan Kota Tua Padang. Di sini terdapat banyak bangunan abad ke-19.Nah yang begitu mencolok terlihat dan yang terkenal adalah Kelenteng See Hien Kiong. Kelenteng ini pertama dan tertua keberaaannya di Ranah Minang. Dengan lokasi di jalan Kelenteng No.312, Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatra Barat.Sebenarnya kelenteng adalah nama yang biasa digunakan untuk menyebut tempat peribadatan dan kegiatan keagamaan masyarakat Tionghoa dan penganut ajaran Tridharma yang meliputi Buddha, Tao dan Konghucu. Nah, isitilah ini hanya dikenal di Indonesia. Nama kelenteng itu sendiri diambil dari suara yang terdengar dari genta yang dipukul dan menimbulkan bunyi klinting, jika gentanya besar, maka bunyi yang ditimbulkan terdengar seperti kelenteng.Kelenteng See Hin Kiong ini pada awal mulanya bernama Kelenteng Kwan Im Teng yang dibangun sekitar tahun 1861 saat pedagang dari marga Tjiang dan Tjoan Tjioe menginjakan kakinya di Padang. Dulunya, kelenteng ini bermaterialkan kayu dan beratapkan daun rumbia. Dalam situs seehinkiong.org diceritakan pada zaman Raja Ham Hong tahun Sien Yoe sejalan dengan tahun masehi 1861, karena kecerobohan Sae Kong (Pandita) telah terjadi kebakaran yang menghanguskan Kelenteng Kwan Im Teng hingga menjadi abu. Pada masa itu Lie Goan Hoat yang menjadi Kapten, Lim Sun Mo dan Lie Lien It yang berpangkat letnan bersepakat membangun kembali Kelenteng Kwan Im Teng yang tebakar.Pembangunan dimulai pada tahun 1893 hingga selesai tahun 1897. Kemudian pada tahun 1905, Kelenteng Kwan Im Teng berganti nama dari menjadi Kelenteng See Hin Kiong. Bukti kelenteng ini pembangunannya juga dapat dilihat pada batu prasasti yang ada di sisi dalam bangunan Kelenteng See Hin Kiong.Sayangnya, akibat gempa 30 September 2009 kelenteng ini mengalami banyak kerusakan sehingga tidak lagi digunakan untuk tempat ibadah. Mengingat kelenteng lama merupakan cagar budaya, maka kelenteng lama tersebut akan direnovasi dan dijadikan sebagai museum masyarakat Tionghoa Padang.Sebagai gantinya, tahun 2010 kembali dibangun kelenteng baru dilokasi yang berbeda dan tidak jauh kelenteng lama. Bangunan kelenteng baru ini memiliki desain yang tak jauh beda dengan yang lama. Tetap mempertahankan bentuk aslinya. Kelenteng ini dirancang langsung oleh arsitek dari negeri Panda ini dengan model kelenteng kuno dari Hokkian, Tjoan Tjiu.Semenjak diresmikan lagi akhir Maret 2013, Kelenteng See Hien Kiong ramai dikunjungi. Kelenteng ini terbuka untuk umum dari pagi hingga sekitar pukul 21.00 WIB. Pengunjung tidak boleh masuk ke dalam kelenteng, hanya bisa menikmati suasannya di halaman kelenteng saja. Biasanya pada hari dimana umat Tiongkok sembahyang, kelenteng ini tertutup untuk umum.Sejatinya kelenteng ini sebagai tempat ibadah dan sebenarnya bukan tempat wisata, namun telah menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi bila ke Kota Padang. Saat momen Imlek misalnya, kelenteng ini akan ramai dikunjungi oleh berbagai kalangan dan daerah di luar Kota Padang.Kelenteng See Hien Kiong menjadi salah satu tempat favorit bagi masyarakat Kota Padang untuk lokasi berburu berfoto dengan latar etnik atau sekedar selfie ria. Di sini juga menjadi tempat nongkrong kaula muda sembari menikmati minuman kopmil yang cukup terkenal di tempat ini.Setiap menyambut tahun baru Tiongkok yakni Imlek, suasana di Jalan Kelenteng akan sedikit berbeda dan jauh lebih meriah dari hari biasanya. Pernak pernik dan berbagai macam ornamen akan menghiasi tiap bangunan dan jalanan di sini.Menariknya suguhan kesenian tradisional Tiongkok seperti atraksi barongsai, naga, dan singa peking akan ditampilkan dihadapan masyarakat umum. Biasanya atraksi tersebut merupakan tradisi dari masyarakat Tionghok tiap tahunnya dalam menyambut tahun baru Imlek. Bahkan ada juga kegiatan bazar loh.Tidak jauh dari sana ada juga banguan tua lainnya yang memiliki nilai sejarah yang tinggi seperti Gedung Himpunan Keluarga Tan No.327 yang berdiri sejak tahun 1888, rumah tinggal Ang Sia No. 268 yang dibangun pada tahun 1880. Kemudian terdapat Gedung Himpunan Tjinta Teman No.331 yang juga dibangun tahun 1880 serta rumah tinggal Nio Seng No.339.Bangunan-bangunan yang dibuat pada abad ke-19 ini menjadikan kawasan jalan Kelenteng sebagai daerah heritage-nya warga Kota Padang dari keturunan Tiongkok.
Hide Ads