Keindahannya Viral, Petani Pasang Loket Tiket untuk Foto

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Keindahannya Viral, Petani Pasang Loket Tiket untuk Foto

bonauli - detikTravel
Minggu, 10 Agu 2025 18:38 WIB
Dolomites di Italia
Dolomites di Italia (Carlo Zanella/CNN)
Roma -

Lereng gunung Italia yang sepi berubah jadi 'pasar' setelah viral di media sosial. Turis antre berjam-jam hanya untuk foto dan rela membayar tiket masuk.

Inilah kisah dari Dolomites, rangkaian pegunungan yang terletak di bagian timur laut Italia, tepatnya Pegunungan Alpen. Masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, Dolomites adalah destinasi incaran influencer saat ini.

Lereng gunung setinggi 2.519 meter dan puncak-puncaknya yang masih bersalju menjadi destinasi ski di musim dingin. Wajahnya berubah 180 derajat saat musim panas, menjadi sangat hijau dan cantik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itulah mengapa Dolomites jadi destinasi incaran, baik pada musim salju atau saat hangat. Meski berada di alam yang menantang, Dolomites memiliki penduduk tetap, kebanyakan bekerja sebagai petani.

Usai viral, Dolomites menunjukkan tanda-tanda overtourism. Antrean turis terlihat, mereka masuk ke area-area pribadi milik warga dan meninggalkan sampah.

ADVERTISEMENT

Para petani gusar, karena tidak mungkin menutup desa mereka, dibuatlah pintu putar yang menjadi akses masuk untuk wisatawan. Mereka yang ingin berburu spot foto akan dikenakan biaya 5 euro atau Rp 95 ribuan.

Carlo Zanella, presiden Alto Adige Alpine Club, mengatakan kepada CNN bahwa ia akan secara aktif melarang para influencer perjalanan dari Dolomit. Ia menuduh banyak orang melintasi lahan pribadi untuk mengambil foto Instagram yang 'sempurna'.

"Media sudah membicarakan tentang pintu putar, semua orang membicarakannya. Dan orang-orang pergi ke tempat yang sama dengan orang lain. Kami tidak dianggap manusia, tapi domba," kata Zanella.

Video tentang overtourism di Dolomite telah beredar. Dalam sehari, sekitar 4.000 pengunjung yang antre untuk masuk. Mereka antre untuk naik cable car, salah satu atraksi terbaik untuk melihat keeksotisan Dolomites.

Georg Rabanser, mantan pemain papan seluncur salju tim nasional Italia yang memiliki lahan di padang rumput di Seceda, sebuah kawasan yang masih masuk dalam wilayah Dolomites, mengatakan kepada media bahwa ia dan beberapa orang lainnya mulai memungut biaya kepada wisatawan yang melintasi lahan mereka.

"Begitu banyak orang datang ke sini setiap hari, semua orang memeriksa properti kami dan meninggalkan sampah," katanya.

"Kami berteriak minta tolong. Kami mengharapkan panggilan dari otoritas provinsi. Tapi nihil. Kami hanya membaca pernyataan di surat kabar. Gosip; tidak ada yang konkret. Kami bahkan belum menerima surat peringatan. Jadi, kami terus maju," dia menambahkan.

Hukum Italia mewajibkan akses gratis ke taman-taman alam, seperti Pegunungan Alpen dan Dolomites, tetapi para pemilik lahan yang memasang pintu putar tersebut mengatakan mereka belum menerima penolakan resmi dari pihak berwenang.




(bnl/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads