Wayang Ajen menjadi sajian budaya yang selalu berhasil membuat para masyarakat Pandeglang, Banten dan wisatawan terhibur. Hal ini dibuktikan saat Wayang Ajen jadi acara pamungkas di Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Pandeglang yang ke-143, Sabtu (6/5/2017) malam.
Ki Dalang Wawan membawakan Wayang Ajen di Pantai Karangsari Carita, Pandeglang. Wayang Ajen juga berkolaborasi dengan Ki Dalang Rusdi yang membawakan Wayang Kulit Pesisir dalam Lakon Palagan di Alengka.
Perayaan HUT Pandeglang ke-143 malam itu sangat meriah karena menghadirkan atraksi wisata budaya melalui seni pertunjukan yang bersinergi dengan teknologi digital.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami terus berusaha menghadirkan sebuah seni pertunjukan tradisi yang dikemas secara modern dan profesional seperti yang sering dikumandangkan Pak Menteri Pariwisata Arief Yahya bahwa budaya semakin dilestarikan semakin menyejahterakan masyarakat," ucap Ki Dalang Wawan.
Acara HUT Pandeglang ke-143 dihadiri oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti, Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Mumus Muslim, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Banten Eneng Nurcahyati, Camat Carita Siti Ay Mumiwati, dan Panitia Pelaksana Widi Widiasmanto.
Tak hanya atraksi budaya saja, acara HUT Pandeglang ke-143 dimeriahkan oleh acara Pandeglang Food Festival 2017 yang bekerja sama dengan Kemenpar juga pergelaran Seba Baduy di bulan April dan Mei.
"Terima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan semua pihak yang telah mendukung semua rentetan acara HUT Pandeglang ke-143," ujar Bupati Irna Narulita.
Menurut Bupati Irna, Wayang Ajen menjadi puncak acara yang manis dan bisa membuat wisatawan dan masyarakat terhibur. "Wayang Ajen memberikan wejangan yang bermanfaat sebagai pesan moral yang disampaikan Ki Dalang Wawan Ajen. Semoga Pandeglang akan semakin maju dalam semua aspek, terutama pariwisata," tambahnya.
Panitia Pelaksana HUT Kota Pandeglang Widi Widiasmanto juga memuji penampilan Wayang Ajen dan Wayang Kulit Pesisir yang modern dan bisa diterima semua kalangan.
"Wayang Ajen bisa mengikuti jaman karena memang agar pesannya sampai kepada masyarakat. Ini adalah rangkaian ulang tahun Pandeglang dan semoga tahun depan bisa lebih meriah dan bisa memantik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara untuk terus berdatangan," katanya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, tema Wayang Ajen selalu melahirkan semangat. Semangat bekerja seperti amanat Presiden Joko Widodo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
"Kita harus menjaga budaya kita agar tetap tegap lestari. Melalui Wayang Ajen dan Wayang Kulit Pesisir, kita harus bersatu memajukan pariwisata Indonesia," kata Esthy.
Dalam kesempatan yang sama, Esthy mengimbau kepada seluruh pihak yang terkait agar mengedepankan Indonesia Incoporated dalam membangun pariwisata Indonesia, terutama di Kota Pandeglang.
"Jadi bukan hanya pekerjaan pemerintah pusat saja, namun ini juga hasil kerja di daerah dan masyarakat pariwisata," tukasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta semua pihak untuk menjaga budaya dan alam yang dimiliki setiap daerahnya.
"Harus terus berinovasi dari berbagai hal. Atraksi, amenitas, maupun akses harus terus digenjot. Terus perbanyak kalender event dan acara serta sebarkan di media sosial. Pandeglang dan Tanjung Lesung itu sangat berpotensi karena paling dekat dengan salah satu pintu masuk wisatawan mancanegara yakni, Great Jakarta," ujar Arief Yahya. (adv/adv)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum