Begini Penjelasan Siti Nurbaya dan Arief Yahya Soal Polemik Ijen

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Begini Penjelasan Siti Nurbaya dan Arief Yahya Soal Polemik Ijen

Advertorial - detikTravel
Minggu, 12 Nov 2017 21:30 WIB
Jakarta - Informasi pembangunan fisik di puncak Ijen, Banyuwangi menghebohkan warganet. Berita ini pun juga sampai ke telinga Menteri Pariwisata Arief Yahya melalu simpang siur yang beredar di media sosial. Kebanyakan warganet kontra terhadap pembangunan tersebut.

"Beberapa pertanyaan media yang sampai di handphone saya, langsung saya forward ke Bu Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang punya kawasan itu. Dan beliau langsung merespons cepat. Terima kasih Ibu MenLHK, ini sangat membantu netizen yang ingin tahu," jelas Arief.

Arief yang sedang menghadiri pagelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), Sabtu (11/11/2017) memberikan penjelasan pada wartawan di Pendopo Kabupaten Banyuwangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, apa yang dibangun yaitu pagar, musala, dan toilet yang sangat dibutuhkan oleh wisatawan. Kedua, lokasi bangunan musala dan toilet tidak pada lokasi yang biasa untuk melihat pemandangan dan bukan di jalur pendakian.

"Mungkin ini yang perlu disosialisasikan agar tidak menimbulkan aneka praduga," katanya.

Lalu apa penjelasan Siti Nurbaya yang dikirim ke Arief? Ini daftarnya.

Konstruksi dibangun dengan berbagai pertimbangan.

1. Karena lebar bibir kawah ijen hanya 2 meter dengan kanan kiri kawah dan jurang sebingga perlu diantisipasi dengan pagar pengaman. Pagar dibangun dengan struktur menyerupai kayu sehingga menyatu dengan alam.

2. Pagar juga sudah ada sebelumnya dan sangat tidak aman. Pagar akan membatasi pengunjung dari kawah karena pengunjung terlarang untuk turun ke kawah. Selama ini tidak ada pembatas meski ada papan larangan.

3. Toilet dan musala dibangun guna memenuhi permintaan wisatawan, masyarakat, dan pejabat yang melakukan kunjungan ke ijen. Mereka biasanya mengeluhkan ketiadaan musala karena tidak bisa salat Subuh tepat waktu.

4. Pembangunan yang dilakukan hanya pagar pengaman, toilet, dan musala. Tidak ada bangunan lain selain itu. Perlu diperhatikan, yang dibangung bukan lah kereta gantung, warung, toko, restoran, hotel ataupun taman bermain. Letak musala dan toilet pun bukan di jalur pendakian. Selain Itu, tidak akan menghalangi pandangan pengunjung dari titik blue fire karena terletak 226 meter. Tinggi pagar hanya 85 centimeter sehingga tidak menghalangi aktivitas mengabadikan foto maupun video.

5. Investornya negara karena Ijen adalah salah satu prioritas nasional pariwisata. Anggaran pembangunan Ijen dibangun dg Dipa KLHK melalui Dipa BBKSDA Jatim Tahun Anggaran 2017.

Soal toilet dan musala, Arief juga membenarkan bahwa pembangunan tersebut dibutuhkan.

"Di seluruh destinasi wisata dunia, di manapun juga butuh toilet yang bersih, bagus, nyaman. Jadi ini bagus, kalau ingin menjadi global player, harus menggunakan global standard. Saya rasa penjelasan Bu MenLHK bagus. Semoga ini bisa membantu netizen yang ingin tahu seputar Ijen," ucapnya. (adv/adv)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads