Setelah proses check in selesai kami menuju kamar masing-masing dan saya sejenak duduk di teras belakang kamar meresapi aroma rimbunnya pepohonan sambil menikmati kopi pesanan saya yang baru saja datang.
Segera setelah menghabiskan segelas kopi saya pun segera mengambil kamera dan berkeliling lodge dengan penuh rasa ingin tahu. Samboja Lodge berbentuk Lamin atau rumah adat suku Dayak dan dipenuhi dengan berbagai ornamen dan ukiran dayak, saya diberitahu oleh salah satu pegawai bahwa bangunan dan semua ukiran-ukiran yang terdapat disini dibuat dari material daur ulang dan bahkan ditawari untuk membeli salah satu ukiran yang dibuat oleh penduduk lokal tersebut karena memang dijual, dengan membeli kerajinan ukiran tersebut kita juga telah membantu pelestarian orangutan karena hasil penjualannya digunakan untuk dana operasional konservasi orangutan BOS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memiliki fasilitas seperti layaknya sebuah hotel mewah seperti kolam renang dan lounge, yang paling menarik adalah pengunjung juga dapat berkeliling dan melihat langsung bagaimana proses pelestarian orangutan dari mulai rehabilitasi sampai akhirnya mereka dirasa sudah memiliki bekal survival yang cukup untuk kemudian dilepaskan ke habitat aslinya di alam liar.
Harga kamar di Samboja Lodge berkisar antara 1.2 juta hingga 3.5 juta rupiah permalam, untuk kenyamanan pengunjung Samboja Lodge menerima 3 jenis mata uang yaitu Rupiah, US Dollar dan Euro. Sebuah harga yang menurut saya sangat sebanding dengan apa yang kita dapatkan, Samboja Lodge bahkan memiliki sebuah Helipad untuk memudahkan akses pengunjung, terlebih lagi mengingat bahwa secara tidak langsung kita juga telah turut membantu usaha pelestarian orangutan.
Saya berpikir mungkin kita hanya perlu berhenti sejenak untuk mendefinisi ulang arti kemewahan dan melihat sedikit lebih jauh ke dalam arti dari kemewahan itu sendiri. Kemewahan tidaklah harus selalu berbentuk pemuasan nafsu konsumerisme atau kebutuhan fisik. Di Samboja Lodge, kemewahan adalah memanjakan indra dan menyadari bahwa semua makhluk hidup adalah bagian tidak terpisahkan dari alam yang harus dilestarikan.
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan