Tradisi Aristokrat Inggris dalam Ritual Afternoon Tea

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tradisi Aristokrat Inggris dalam Ritual Afternoon Tea

- detikTravel
Kamis, 15 Mar 2012 12:45 WIB
Britania Raya, Britania Raya, London - Afternoon Tea, atau High Tea, adalah tradisi turun-temurun di Inggris. Acara minum teh yang mewah ini dilakukan pada sore hari, ditemani aneka kue menggugah selera. Jangan lewatkan tradisi ini bila Anda berlibur ke Inggris.
Pada awal tahun 1800-an, para wanita Inggris menderita. Betapa tidak, mereka hidup di saat makan besar hanya dilakukan dua kali sehari, yaitu ketika sarapan dan makan malam. Jadilah selama seharian itu, mereka merasa lemas dan kelaparan.

Tak terkecuali Ratu Anna, yang waktu itu menjadi Permaisuri generasi ke-7 di Bradford, Inggris. Namun, ia punya cara untuk menyiasati rasa lapar itu.

Ia meminta pengawal pribadinya untuk menyediakan teh dan beberapa jenis kue pada sore hari. Acara minum teh dan makan kue ini dilakukan privat di kamar tidurnya. Namun, seiring berjalannya waktu tiap wanita di negeri itu melakukan hal yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadilah tradisi sore hari ini turun-temurun hingga sekarang, walaupun jam makan sudah terhitung tiga kali sehari. Namun karena dimulai oleh seorang Permaisuri, Afternoon Tea menjadi tradisi mewah yang cukup menguras uang. Bagi warga Inggris sendiri, Afternoon Tea dilakukan waktu perayaan tertentu termasuk hari ulang tahun dan pernikahan.

Ada banyak tempat untuk menikmati Afternoon Tea di Inggris. Situs telegraph.co.uk pada Selasa (13/3/2012), Anda bisa menikmati Afternoon Tea di London, antara lain yakni Claridge's Hotel, Brown's Hotel, Teanamu Chaya Teahouse, Chesterfield Hotel Mayfair, juga Fan Museum. Masing-masing punya ciri khas tersendiri, walaupun yang disajikan tak jauh berbeda.

Saat memesan Afternoon Tea, Anda dipersilakan memilih teh yang diinginkan. Mulai dari English Breakfast, Earl Grey, Chamomile, Peppermint, Jasmine Green Tea, hingga teh jenis spesifik seperti Edelflower Tea dan Lapsang Souchong Tea asal China. Teh pilihan itu kemudian disajikan dalam teko perak cantik yang senada dengan nampan kuenya.

Kue-kue yang disajikan ada beragam, mulai dari yang asin seperti sandwich hingga kue manis seperti cake. Tak ada jenis kue yang sama dalam tiap penyajian. Kue-kue itu disajikan bersusun di atas nampan, yang manis diletakkan di nampan paling atas.

Sambil mengobrol santai dengan kerabat, Anda bisa memulai ritual ini dengan melahap sandwich mini dan french pastries. Beragam cake seperti chocolate fudge, strawberry short cake, hingga scones disajikan dalam bentuk yang cantik. Scones adalah kue tradisional Inggris, berupa pastry yang diisi aneka selai buah-buahan. Ada selai apel, aneka berry, juga krim vanila bertabur bubuk kayu manis.

Di Kota London sendiri, Anda bisa melakukan ritual ini dengan merogoh kocek mulai dari 6 Euro (sekitar Rp 71.000) hingga 38 Euro (sekitar Rp 450.000). Relatif mahal, namun tak ada salahnya merasakan ritual ala Permaisuri Inggris pada masanya. Setelah lelah menjelajah objek wisata London sejak pagi, nikmatilah sore yang rileks dengan secangkir teh di tangan Anda.
(gst/gst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads