Hari minggu tanggal 14 oktober 2012 adalah hari yang aku tunggu, karena aku akan jalan-jalan ke Museum Gajah bersama seorang teman lamaku. Kedengarannya memang norak seperti anak SD tapi memang aku sudah lama sekali tidak mengunjungi Museum tersebut walaupun aku tinggal di Jakarta.
Tepat pukul 10.00 Pagi kami berangkat dari shelter busway PGC-CILILITAN dan menuju HARMONI setelah transit di HARMONI kami lanjut menuju BLOK M dan turun di shelter busway MUSEUM NASIONAL, keluar dari shelter busway kami menyebrang dan sampailah di Museum Nasional.
Sampai disana kami langsung menuju tempat penjualan tiket, yang membuatku kaget adalah harga tiket masuknya yang ternyata tidak semahal yang aku kira karena harga tiketnya hanya sebesar Rp 3.500 ( ga mahal kan..) sangat berbeda sekali dengan harga tiket masuk sebuah wahan bermain di kawasan utara Jakarta.
Setelah menitipkan tas dan hanya membawa barang yang kami butuhkan, kami langsung masuk dan disambut oleh sebuah patung Dewa Ganesha, setelah masuk lebih dalam ternyata banyak sekali patung-patung dan arca-arca peninggalan jaman kerajaan dahulu dan di tengah-tengah gedung terdapat sebuah taman yang indah dan beberapa patung yang diletakkan disana untuk menambah keindahan taman tersebut.
Aku dan temanku sangat suka bangunannya yang disanggah oleh pilar-pilar besar yang memperlihatkan tidak seperti berada di Jakarta, disana aku puas mengambil foto-foto arca dan patung-patung. Kami sangat senang walupun tidak terlalu puas karena tidak adanya jasa pemandu untuk memberikan penjelasan padahal bila ada pemandu museum saya yakin pengunjung tidak datang hanya untuk berfoto-foto saja tetapi mereka juga akan dapat ilmu yang lebih. Setelah puas berkeliling-keliling dan berfoto-foto akhirnya kami memutuskan untuk pulang dan mulai merencanakan kegiatan traveling ke museum-museum lainnya...
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia