Pergaulan Masyarakat Suku Batak Ibarat Cicak (Boraspati)

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pergaulan Masyarakat Suku Batak Ibarat Cicak (Boraspati)

- detikTravel
Rabu, 20 Mar 2013 11:48 WIB
Indonesia, DKI Jakarta, DKI Jakarta - Pernahkan anda berkunjung ke rumah tradisional batak ‘ruma bolon’? Apabila anda melihat secara teliti ruma bolon tersebut maka anda akan menemukan ciri khas berupa dinding yang kaya akan ukiran (gorga). Selain sebagai dekorasi, gorga memiliki nilai filosofi bagi suku batak. Salah satunya adalah ukiran cicak atau disebut juga dengan ‘gorga boraspati’ yang merupakan simbol kebijaksanaan dan kekayaan. Ukiran cicak selalu menghadap ukiran 4 payudara (adop-adop) dimana setiap adop-adop mempunyai artinya masing-masing. Adop-adop yang pertama sebagai simbol kesucian, adop-adop yang kedua sebagai simbol kesetiaan, adop-adop yang ketiga sebagai simbol kesejahteraan, serta adop-adop yang keempat sebagai simbol kesuburan wanita.
Munculnya filosofi tersebut bermula dari pengamatan Leluhur masyarakat suku batak terhadap pola hidup cicak yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Cicak bisa hidup di lantai, di dinding, di lorong, di atap dan dimana saja. Dalam cengkeraman kucing pun cicak bisa meloloskan diri dengan melepas umpan ekor pengelabu.
Leluhur masyarakat suku batak berharap generasi penerusnya harus dapat menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungannya dimanapun ia berada. Seperti kita ketahui, masyarakat suku batak kebanyakan merantau ke daerah lain. Maka diharapkan di daerah perantauannya suku batak harus dapat beraptasi dengan lingkungannya dan dengan masyarakat setempat sehingga akan tetap survive, bagaimanapun situasi dan kondisi yang dihadapinya.
Filosofi itu juga yang diterapkan dalam pergaulan masyarakat suku batak, harus dapat bergaul dengan siapa saja dan menyikapi dengan bijak perbedaan-perbedaan yang ada dalam suatu lingkungan sehingga pada akhirnya bisa hidup dimana saja. Hal tersebut terbukti dengan kekerabatan masyarakat suku batak yang masih sangat kuat sampai saat ini. Ketika orang batak baru pertama kali berkenalan satu dengan yang lainnya, maka yang akan dicari terlebih dahulu adalah hubungan kekerabatan di antara mereka.
Selain itu, bagi masyarakat suku batak yang mata pencahariannya adalah bertani, kemunculan cicak di lahan pertanian (ladang dan sawah) di yakini sebagai pertanda tanaman akan tumbuh subur. Semakin sering cicak muncul, tanaman semakin subur, sehingga dapat di panen dengan hasil yang memuaskan.
Keanekaragaman suku memperkaya budaya bangsa.
(gst/gst)

Hide Ads