Minggu, 16 Feb 2020 12:43 WIB
D'TRAVELERS STORIES
Menjelajahi Turki Seharian? Bisa Banget
Riswihani
d'Traveler
detikTravel Community - Istanbul adalah kota yang indah di Turki. Kota ini bisa banget dijelajahi seharian.Istanbul Turki merupakan salah satu kota favorite saya yang cukup berkesan dan membuat saya ingin kembali kesana berulang kali. Saya pernah mengunjungi Istanbul hanya dalam waktu satu hari dan dengan waktu yang singkat itu saya bisa explore cukup banyak lokasi yang paling terkenal di Istanbul. Mulai dari Galata bridge, Galata tower, Hagia Sophia, Blue Mosque, Istana Topkapi, pertokoan oleh-oleh, Yerebatan Sarnici hingga cruise tour di malam hari sambil menikmati tarian dan nyanyian khas Turki dengan biaya yang sangat hemat.Landing di Turki masih sekitar jam 4.20 pagi, hari maish cukup gelap. Selesai proses imigrasi, saya sempat minum kopi sambil makan cruissan sebentar sambil menunggu hari mulai fajar. Jam 07.10 waktu setempat saya menuju ke stasiun train yang terletak di Bandara untuk tujuan ke pusat kota Istanbul. Pagi itu saya langsung menuju ke hotel terlebih dahulu untuk menitipkan travel bag supaya saat jalan berkeliling lebih nyaman. Perjalanan dari bandara menuju ke stasiun di kota Istanbul yang terdekat dengan hotel tempat saya menginap memerlukan waktu sekitar 50 menit. Sepanjang perjalanan sangat terasa suasana Autumn, salah satu moment favorite saya ketika mengunjungi suatu negara. Di mana saat autumn pemandangan daun menguning, berguguran, cuaca yang masih cukup bersahabat (cukup dingin tetapi suhu belum minus), merupakan perpaduan yang sempurna untuk dapat menikmati liburan dengan santai.Dari stasiun terdekat dengan lokasi hotel saya memilih untuk naik uber karena membawa travel bag dan untuk ke hotel perlu berjalan sekitar 800 meter dari stasiun tram terdekat. Setelah check-in dan menitipkan tas, saya jalan menuju ke stasiun tram terdekat. Jalan disini ternyata cukup berkontur naik turun, lumayan membutuhkan energy lebih juga saat menapaki jalan yang menanjak. Memulai rute trip hari ini dengan pergi ke Galata bridge terlebih dahulu. Hanya 15 menit perjalanan dengan tram saya sudah tiba di Galata Bridge. tampak orang cukup ramai berlalu lalang disini, mulai dari kegiatan berfoto, duduk-duduk santai hingga memancing. Pemandangan air biru, kapal-kapal ferry serta perbukitan dan bangunan dengan arsitektur yang keren dapat kita lihat dari lokasi ini.Satu jam lebih berlalu, jam sudah menunjukkan pukul 12.20 jam makan siang dan masih ada banyak objek wisata yang ingin saya kunjungi. Saya pun bergerak menuju ke lokasi berikutnya. Galata tower tempat kedua yang akan saya tuju dan saya hanya berjalan kaki saja dari sini karena jarak tempuh dengan berjalan kaki hanya sekitar 3 km saja dan bisa sambil hunting foto di berbagai sudut kota dan melihat-lihat sekitar. Galata tower adalah menara yang terbuat dari batu pada abad pertengahan yang merupakan salah satu landmark kota Istanbul yang cukup mecolok dengan bentuk silinder kerucut pada atapnya dengan ketinggian sekitar 66 meter dan diameter menara 16 meter. Setelah berjalan hampir 30 menit tibalah di lokasi Galata Tower, ternyata siang itu antrian orang yang akan naik ke atas Galata Tower sangat panjang, mereka ingin melihat sisi dalam bangunan sambil melihat kota Istanbul dari ketinggian. Sehingga saya memutuskan untuk tidak naik ke atas karena waktu yang singkat hari ini. Saya berkeliling dan mengambil foto-foto dari sisi luar, kemudian mencicipi Samith (roti khas Turkey) dan minum coffee di cafe seberang Galata Tower.Dari Galata Tower saya bergerak menuju ke Hagia Sophia, dari sini berjalan sekitar 700 meter menuju ke stasiun tram terdekat. Hanya 18 menit dengan tram kita akan tiba di area Hagia Sophia atau Aya Sofya yang merupakan bangunan bekas Basilica, masjid dan saat ini digunakan sebagai museum. Bangunan ini selesai konstruksi pada tahun 1453 M terkenal dengan kubah nya yang besar dan dipandang sebagai lambang arsitektur Bizantium. Awalnya bangunan ini adalah katedral hingga diubah fungsi menjadi masjid utama di Istanbul sampai adanya pembangunan Masjid Sultan Ahmed atau yang lebih di kenal sebagai Blue Mosque. Pemandangan sekitar Hagia Sophia sangat indah dengan taman-taman yang saat itu sedang autumn, pemadangan khas daun yang menguning dan berguguran menghiasi hijaunya rerumputan. Udara siang menjelang sore berada di kisaran 8 derajat cukup bersahabat menjadikan saya nyaman mengitari kota Istanbul dengan berjalan kaki. Puas explore Hagia Sophia saya melanjutkan ke Blue Mosque yang letaknya tentu tidak jauh dari sini, masih satu area hanya sekitar 800 meter.Saya menelusuri jalan di tengah taman, banyak burung dara di sekitar sini, tempatnya sangat tertata rapi dan bersih. 15 menitan berjalan kaki saya tiba di halaman Blue Mosque yang sangat identik dengan kota Istanbul. Masjid ini dibangun pada tahun 1609 atas perintah Sultan Ahmed I dan bersebelahan dengan istana Topkapi. Masjid ini dikenal dengan nama Blue Mosque karena warna cat interiornya di dominasi dengan warna biru, struktur masjid ini hampir berbentuk kubus dengan ukuran 53 x 51 meter persegi. Di masjid ini saya sempat bertemu dan berkenalan dengan warga lokal yang cukup ramah. Ternyata dia memiliki cafe dan toko yang menjual oleh-oleh khas Turkey dengan lokasi hanya berjarak sekitar 1 km dari Blue Mosque. Saya pun diajak mampir ke toko (beli oleh-oleh dengan harga discount) dan minum kopi di cafe miliknya. Cafe ini menjual roti, teh, kopi dan menempati lantai dasar di bangunan 4 lantai. Beruntungnya saya di ajak untuk bersantai di rooftop sehingga bisa menikmati pemandangan kota Istanbul dari ketinggian. Saya pun bisa mengambil dokumentasi Blue Mosque dan Hagia Sophia dari ketinggian.Sudah hampir jam 4 sore, saya pun berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke Istana Topkapi (tetapi sore itu dengan tutup sehingga saya hanya explore dari sisi luar saja) kemudian melanjutkan dengan berjalan ke Yerebaten Sarnici adalah bangunan waduk bawah tanah pada masa pemerintah Kaisar Romawi (Kaisar Justinianus), di zaman Bizantium. Letak bangunan ini berseberangan dengan Hagia Sophia (hanya sekitar 1,2 km saja). Panjang waduk ini 140 m dengan lebar 70 m dan memiliki 336 pilar dengan tinggi masing-masing 9 m. Datang ke lokasi ini saya jadi teringat pada Film Inverno di adegan puncak Robert Langdon yang dibintangi oleh Tom Hank. Menyusuri tempat gelap dengan banyak pilar, rilis tahun 2016 tempat ini di angkat dari novel thriller karya Dan Brown tahun 2013. Tetapi ternyata syuting film tidak dilakukan di lokasi ini, melainkan di studio mini kota Budapest Hungaria yang di setting sangat mirip dengan aslinya untuk menjaga lokasi ini agar tidak rusak. Harga tiket masuk ke bangunan ini 60 lira atau sekitar Rp.140.000.Selesai explore Yerebaten Sarnici saya bergegas kembali ke kotel dengan berjalan kaki sekitar 3 km. Saya harus tiba di hotel sebelum jam 06.30 pm karena saya sudah membeli voucher cruise tour untuk malam ini dengan harga 50 euro atau sekitar Rp.700.000.Saya akan di jemput jam 7 pm oleh supir mini bus yang akan mengantarku ke lokasi pelabuhan cruise. Acara malam ini keliling selama 3,5 jam dengan cruise melihat pemadangan malam kota Istanbul sambil makan (all you can eat) dan menikmati tarian serta music khas Turkey. Ini salah satu bagian yang sangat saya sukai, menikmati malam di atas cruise, melihat bangunan dan kota dengan gemerlap lampu yang memecah gelapnya malam.Cukup menyenangkan bukan, bisa keliling kota Istanbul-Turkey ke 6 tempat iconic di sini hingga menikmati malam di atas cruise dengan budget dibawah 1 juta rupiah (tentunya diluar tiket pesawat dan hotel ya), karena saya pergi ke Istanbul ini dengan kesempatan Transit lebih dari 24 jam saat perjalanan Jakarta-Paris.