Bukan Nabawi, Ini Masjid Cantik dari Sleman
Jumat, 28 Feb 2020 10:53 WIB

Jetrani Reza Dias
Jakarta - Sebuah masjid di Sleman menarik untuk diceritakan. Penampakkannya mirip Masid Nabawi!Bagi traveler yang melewati ruas Jalan Magelang, Sleman, Yogyakarta, akan melihat papan penunjuk menuju Masjid Suciati Saliman. Nama Suciati Saliman sendiri mungkin masih asing bagi sebagian besar warga Yogya, tetapi ternyata tidak bagi warga Kota Sleman dan sekitarnya. Namanya kini dijadikan sebagai nama sebuah masjid yang cukup ikonik Jalan Gito-Gati di timur Lapangan Beran. Selain digunakan untuk ibadah, banyak wisatawan yang datang ke masjid Suciati untuk berfoto.Masjid setinggi empat lantai yang dibangun di atas lahan seluas 1.600 meter persegi ini terlihat megah. Beroperasi 24 jam dan dilengkapi dengan pendingin ruangan, masjid ini diresmikan 13 Mei 2018 lalu.Budaya Timur Tengah tampak dari desain pintu yang berlapis emas di sepanjang tepi pintu. Pintu ini mengingatkan saya akan pintuMasjidNabawi di Madinah ketika saya umroh dulu. Pintunya berjumlah sembilan buah yang menggambarkan jumlah wali singo, sedangkan lima menaranya merepresentasikan jumlah waktu salat dalam satu hari.Budaya Jawa nampak dari desain atap yang berbentuk limas. Untuk dinding dan lantainya yang nampak mewah, ternyata terbuat dari marmer. Konon, dari berita yang beredar, biaya pembangunan masjid ini mencapai miliaran rupiah.Jamaah laki-laki bisa beribadah di lantai 2, sedang jamaah perempuan di lantai 3. Lantai 1 sendiri sering digunakan untuk kajian dan pertemuan. Area parkir terletak di seberang jalan. Mampu menampung puluhan mobil bahkan bus pariwisata besar.Jadi siapakah Suciati Saliman itu?Memiliki nama asli Suciati, ternyata masyarakat sekitar lebih mengenalnya sebagai Ibu Saliman, yang merupakan nama almarhum sang suami, Saliman Riyanto Raharjo. Mulanya ibu Saliman hanya berjualan ayam kampung di Pasar Terban, Yogya.Berkat bahwa kerja keras dan keuletannya, kini ibu Saliman telah memiliki usaha dari mulai pemotongan ayam secara manual kelas rumahan lalu berkembang menjadi Rumah Potong Ayam (RPA) modern, hingga merambah produk makanan olahan. Kini, ia berhasil mewujudkan mimpinya untuk membangun masjid.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol