Belajar Toleransi dari Kota Suci Betlehem

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Belajar Toleransi dari Kota Suci Betlehem

Stanislaus Riyanta - detikTravel
Minggu, 08 Des 2019 12:11 WIB
Jakarta - Betlehem menjadi kota suci kelahiran Yesus. Penuh toleransi, suara adzan di kota ini akan diakhiri dengan bunyi lonceng gereja.Kota Suci Betlehem adalah kota suci yang mempunyai daya tarik tinggi sebagai tujuan wisata rohani. Salah satu objek yang cukup menarik terutama pada bulan Desember menjelang natal adalah Gereja Nativity atau yang merupakan tempat kelahiran Yesus.Gereja Nativity dikelillingi tembok dari tiga biara yaitu Orthodoks, Armain, dan Katolik Roma. Pintu masuk Gereja ini melalui pintu batu yang sempit dan rendah. Desain seperti ini fungsinya untuk mencegah perampok masuk ke gereja dengan kuda sewaktu perang salib berkecamuk.Gereja Nativity berdekatan dengan Masjid yang dibangung pada tahun 1193 oleh Sultan Afdhal, putra dari Salahuddin al-Ayubi. Di tempat tersebut dulu Khalifah Umar RA melaksanakan shalat. Masjid Umar didirikan di atas tanah pemberian dari Gereja Kristen Ortodoks Yunani.Antara Gereja Nativity dan Masjid Umar ada bangunan Betlehem Peace Center, dan lapangan yang saat ini ada pohon natal yang tinggi menjulang megah.Gereja Nativity selain sangat sakral juga sangat unik. Di Gereja yang menjadi tempat kelahiran Yesus ini dihiasi dengan ornamen berwarna emas yang sangat mengagumkan. Jika pengunjung ingin memasuki gua tempat kelahiran Yesus maka harus melalui pintu sempit sekaligus menuruni sejumlah anak tangga secara bergiliran. Di tempat lahirnya Yesus terdapar bintang perak yang bertulisan bahasa Latin "Hic de Maria Virgine Jesus Cristus Natus est" yang artinya Di Sinilah Yesus Kristus Anak Perawan Maria Dilahirkan.Pada saat penulis mengunjungi Gereja Nativiti (6 Desember 2019) pegunjung sangat ramai. Dan dari atributnya nampak bahwa pengunjung bukan hanya umat bergama Kristen atau Katolik tetapi juga umat agama lain. Bahkan suara azan dari Masjid Umar selalu diakhiri dengan lonceng Gereja. Suasananya sangat damai.Kota Suci Betlehem adalah kota dengan toleransi beragama yang sangat baik. Masing-masing umat menjalankan agamanya dengan khusuk tanpa merasa terganggu dengan ritual agama lain. Sukacita dirasakan oleh seluruh masyarakat pada saat hari raya keagamaan. Toleransi umat beragama di Betlehem ini yang patut diteladani. (travel/travel)

Hide Ads